2 Oktober Diperingati Hari Batik Nasional

banner 468x60

Tangerang,Beritatangsel.com – Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia dan telah diakui UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi. Sejak tahun 2009, Indonesia memperingati Hari Batik Nasional setiap tanggal 2 Oktober.

Batik adalah bentuk seni tradisional Indonesia dengan melibatkan pola-pola tertentu menggunakan malam atau lilin serta pewarna. Dilansir dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, batik sudah ada sejak abad ke-18 yang mana dahulu hanya kalangan-kalangan tertentu seperti keluarga keraton yang boleh mengenakan batik.

Lantas, apa tujuan diperingati Hari Batik Nasional? Berikut kita simak sejarah hingga makna Hari Batik Nasional 2 Oktober.

Sejarah Hari Batik Nasional 2 Oktober

Dikutip dari laman resmi Portal Informasi Indonesia, peringatan Hari Batik Nasional 2 Oktober, tidak lepas dari jasa presiden kedua Indonesia yaitu Soeharto. Bahkan, Soeharto dijuluki sebagai Pahlawan Batik oleh para pelaku usaha di sektor produksi batik.

Diketahui, bahwa Soeharto terinspirasi oleh salah seorang Gubernur DKI Jakarta kala itu, Ali Sadikin, yang menetapkan batik sebagai seragam resmi bagi pria di wilayah DKI Jakarta. Soeharto kemudian mendorong proses internalisasi identitas nasional melalui simbol batik. Soeharto bahkan menginisiasi ide batik pada Seragam Korpri.

Soeharto hampir selalu memakai baju bermotif batik dalam banyak kesempatan kunjungan kenegaraan. Bahkan, beliau memberikan batik sebagai cinderamata kepada tokoh-tokoh negara lain di dunia seperti Presiden AS Ronald Reagan di tahun 1986 dan Nelson Mandela pada 1990.

Soeharto bahkan menetapkan batik sebagai dress code saat Indonesia terpilih sebagai tuan rumah KTT APEC tahun 1994. Meskipun demikian, para presiden terdahulu dari masa Soekarno hingga Jokowi, telah berupaya mengkonstruksi identitas nasional, yaitu batik dengan mengenalkan kepada dunia. Ada[un strategi menjadikan batik sebagai dress code saat acara penting juga dilestarikan oleh presiden-presiden selanjutnya.

Selanjutnya, fase pengusulan batik memperoleh keberhasilan di masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan predikat Intangible Cultural Heritage of Humanity oleh UNESCO. Melalui Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 2009, ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional setiap tanggal 2 Oktober 2023.

Makna Hari Batik Nasional 2 Oktober

Dikutip dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, batik merupakan simbol persatuan. Hal tersebut lantaran batik menunjukkan kolektivitas dan kebersamaan. Melalui batik, tidak ada lagi suatu hal yang menjadi pembeda karena dengan menggunakan batik tidak ada lagi kelas sosial antara kaya dan miskin.

Batik juga sebagai identitas bangsa Indonesia yang menandakan bangsa yang sedang bertumbuh menjadi bangsa besar. Sebagai anak bangsa, kita dapat merawat warisan budaya batik ini dengan memupuk kepercayaan diri memakai dan menghargai keberadaan batik.

Sementara berdasarkan informasi dari laman resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, perayaan Hari Batik Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Oktober bertujuan untuk mencintai serta melestarikan budaya Indonesia, yaitu batik yang telah diakui secara resmi oleh UNESCO. Batik merupakan entitas budaya bangsa yang menjadi milik nusantara, bukan hanya suku tertentu saja.

3 Teknik Membatik

Dikutip dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ada 3 jenis teknik membatik yang populer hingga saat ini:

Batik Tulis

Teknik ini dilakukan dengan tangan dengan cara menuliskan atau melukiskan menggunakan lilin di atas permukaan kain dengan canting.

Batik Cap

Teknik ini menggambarkan batik menggunakan suatu alat cap yang terbuat dari tembaga.

Batik Printing

Proses produksi teknik printing ini sama dengan proses pembuatan kain tekstil pada umumnya.

Demikian sejarah dan makna Hari Batik Nasional 2 Oktober hingga teknik membatik yang bisa diketahui.(Red)

 

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *