Direktur Executive The Independent Pharmacist Network Kusno Haryanto, Pernyataan Sikap Ketua Forum Rektor PTMA Hanya Ikut–ikutan dan Tidak Berdasar

banner 468x60

Beritatangsel.com — Menanggapi pernyataan sikap dari Ketua Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) Gunawan Budiyanto yang juga merupakan Rektor dari Universitas Muhammadiyah Yogjakarta yang dilakukan kemarin pada 12 hari menjelang digelarnya Pemilu 2024 menurut Kusno Haryanto adalah hal yang sia-sia dan tidak tepat sasaran.

“Kemarin itu bapak Ketua Forum Rektor PTMA mengatakan yang pada pokoknya rakyat Indonesia disajikan berbagai perilaku elit politik yang tuna etika dan jauh dari nilai  keadabaan luhur” ujarnya.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Pernyataan ini menurut Kusno Haryanto yang juga merupakan Dosen pada STIKES Muhammadiyah Kuningan di Jawa Barat dinilai sebagai sikap yang tergesa – gesa karena disebabkan adanya beberapa pimpinan perguruan tinggi disekitar kampus yang dipimpinnya yang lebih dulu mengeluarkan pernyataan kurang lebih serupa.

“Pernyataan itu kan hanya mengekor dari pernyataan yang lebih dulu disampaikan oleh sedikit civitas akademika di Universitas Gajah Mada pada hari Rabu lalu yang kemudian diikuti juga oleh pernyataan sikap dari beberapa civitas akademika Universitas Islam Indonesia (UII) yang kedua kampus itu berlokasi di Yogjakarta”, Lanjut Kusno Haryanto.

Selain itu, Kusno lebih melihatnya sebagai gengsi saja, bukan berdasar pada ketulusan dan keseriusan Ketua Forum Rektor PTMA terhadap tahapan Pemilu 2024 ini, tambah Kusno.

Pernyataan tentang perilaku elit politik yang tuna etika yang disampaikan oleh beliau menunjukan bahwa itulah yang sebenarnya yang bisa dijadikan sebagai salah satu petunjuk bahwa bapak Gunawan Budiyanto sangat tergesa – gesa.

“Beliau kan tidak menyasar atau menuduh kepada siapa kalimat itu ditujukan” jawab Kusno saat ditanya yang mana yang dimaksud tergesa – gesa dari pernyataan sikap itu.

“Hemat saya karena beliau tidak mengarahkan kepada siapa kalimat itu ditujukan maka saya berkesimpulan itu ditujukan kepada semua elit, padahal dari sekian banyak elit politik dinegeri ini tentu banyak juga yang mempunyai etika,” jelas Kusno.

Pernyataan penegakan hukum hanya tajam kebawah dan tumpul keatas juga tidak berdasar, tutur Kusno. Beliau hanya mendasarkan itu kepada satu tanda saja yakni, menilai adanya penyingkiran satu per satu kepada kelompok kritis dan oposisi dengan menggunakan produk hukum UU ITE dan KUHP.

Pernyataan receh itu membuat Kusno Haryanto yang juga Direktur Executive  The Independent Pharmacist Network ini sangat ingin bertemu dengan Ketua Forum Rektor  PTMA untuk menanyakan berapa banyak orang yang disingkirkan karena kritis atau bersikap oposisi kepada negara.

“Sepengetahuan saya, sampai dengan hari ini kita sangat bebas untuk bersikap kritis bahkan mencaci maki sampai menghina pemerintah/Presiden, lihat saja bagaimana misalnya Amin Rais, Rocky Gerung dan lain – lain termasuk Ketua BEM beberapa kampus, apakah mereka diperkarakan” tanya Kusno.

Kusno juga menambahkan kalau pernyataan Ketua Forum Rektor PTMA ini soal tanpa dilibatkannya publik secara luas pada UU Omnibus law Kesehatan adalah tidak benar dan mengada – ada.

“Saya adalah orang yang selalu hadir dalam sidang – sidang Judicial Review di Mahkamah Konstitusi terhadap UU Kesehatan, dalam sidang kesaksian dari pihak Pemohon justru beberapa ketua organisasi profesi itu mengakui dibawah sumpah bahwa dirinya diundang beberapa kali dalam proses pembuatan RUU Kesehatan”. Jelas Kusno.

Ini semakin menunjukan bahwa beliau (Gunawan Budiyanto) sebenarnya hanya ikut – ikutan saja agar mendapat kesan heroik dan hebat saat kemarin mengeluarkan pernyataan sikap terkait situasi Pemilu 2024, tutup Kusno Haryanto sembari bergegas meninggalkan Bandara Soekarno Hatta. (/Red)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *