Beranda Berita Terkini Ratusan Warga Tertipu Penjualan Perumahan Syariah, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Ratusan Warga Tertipu Penjualan Perumahan Syariah, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

BERBAGI

Tangerang,Beritatangsel.com – Sedikitnya sebanyak 150 warga menjadi korban penipuan penjualan perumahan berkedok syariah di Kawasan Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten dengan nama Perumahan Bumi Samawa Residence.

Warga sudah mencicil sebagai bentuk pembayaran kavling tanah dan unit rumah sejak 2021.

Pengembang menjanjikan akan melakukan serah terima rumah ke warga Januari 2023.

Namun sampai Oktober 2023, unit rumah yang dimaksud tidak juga dibangun dan diserahterimakan ke warga.

Salah seorang warga yang menjadi korban, Mery Rohmawati mengatakan berdasarkan site plan perumahan ada sekitar 150 unit rumah di Perumahan Bumi Samawa Residence.

“Berdasarkan site plan ada 150 unit rumah dan tanah kavling di Bumi Samawa Residence. Dan itu sudah sold out semua statusnya. Tapi ternyata kami ditipu oleh developer perumahan syariah ini,” ujar Mery, Rabu (1/11/2023).

Mery menjelaskan, rumah dan kavling tanah di Bumi Samawa Residence itu dibelinya sejak bulan Maret Tahun 2021 lalu.

Usai menjalani proses pembelian yang ditandai penyerahan down payment (DP), Mery pun mulai membayar biaya angsuran setiap bulan.

Mulanya ia dijanjikan akan menjalani proses serah terima rumah pada Januari 2023 lalu.

Tetapi hingga bulan Maret 2023 proses serah terima kunci itu belum dilaksanakannya dari pihak developer.

“Pada Bulan Maret 2021 lalu saya bayar DP untuk tanah kavling dan rumah di Bumi Samawa Residence, kemudian dijanjikan akan terima kunci di Januari 2023 apabila sudah lunas inden,” kata dia.

“Tapi sampai sekarang area perumahan itu masih tanah kosong semua dan belum ada dibangun unit rumah sama sekali. Boro-boro terima kunci tanda-tanda pembangunan perumahan saja enggak ada di lokasi sampai kini,” Ucapnya.

Menurut Mery, selama dua tahun terakhir pihak developer tidak melakukan pemberitahuan ke mereka penyebab belum terbangunnya perumahan yang dijanjikan tersebut.

Baca Juga :  Bentur Bodi Mobil, Sella Tewas Tergilas Truk

Kata Mery dirinya tidak pernah terlambat menyetorkan biaya angsuran setiap bulannya selama dua tahun ini.

“Selama dua tahun saya selalu bayar angsuran terus dan enggak pemberitahuan dari pihak developer sama sekali kalau rumah itu belum dibangun. Totalnya saya sudah bayar sampai Rp 150 juta,” ungkap dia.

“Untuk unit rumah, uang saya yang sudah keluar itu Rp 110 juta dan untuk tanah kavling sudah sampai Rp 40 juta. Saya punya buktinya semua, karena waktu membayar angsuran itu menggunakan kwitansi,” paparnya.

Menurut Mery, ia dan ratusan warga lainnya telah berulang kali menyampaikan keluhan dan protes kepada pihak developer perumahan syariah itu, yakni Rumahku Surgaku.

Namun pihak developer tidak memberikan jawaban yang jelas dan tidak ada itikad baik untuk bertanggung jawab.

Mery mengatakan total kerugian ratusan korban mencapai lebih dari Rp 1 Miliar.

“Kami para korban sudah sering komplain ke kantornya Rumahku Surgaku atau Marketing Sakti. Tapi mereka enggak ada kejelasan sama sekali dan melepas tanggung jawab begitu saja,” ucapnya.

“Kami korban penipuan Perumahan Bumi Samawa Resuidence meminta pihak developer yaitu Marketing Sakit untuk tanggung jawab agar uang kami dikembalikan secara utuh, tanpa alasan apapun. Karena saat membayar angsuran kami tidak pernah terlambat,” jelas Mery Rohmawati.

Menurut Mery, dirinya dan korban lainnya berencana melaporkan peristiwa ini ke polisi, jika pihak pengembang tidak juga menunjukkan itikad baik mereka. (Red)