Beranda Berita Terkini Potensi Pembudidayaan Bunga Matahari Bagi Sektor Industri

Potensi Pembudidayaan Bunga Matahari Bagi Sektor Industri

BERBAGI
Bunga Matahari
Bunga Matahari

Beritatangsel.com –  Helianthus annus L. atau lebih akrab disapa bunga matahari, merupakan tanaman semusim asal Amerika. Selain dikenal sebagai produsen kuaci, bunga matahari juga sangat populer dengan keunikan perilakunya yang tumbuh menghadap matahari (heliotropik). Saat siang hari, bunga akan berdiri tegak kearah matahari namun saat malam tiba ia akan tertunduk ke bawah.

Tanaman indah  kegemaran hamster ini mempunyai karakteristik yang spesial yaitu kepala bunganya besar (inflorescence), diameternya bisa mencapai 30 cm, ditengahnya terdapat bunga bunga kecil berbentuk tabung berwarna coklat, kelopak bunga berwarna kuning terang, dengan tangkai yang panjang serta batang dan daun berbulu yang lebarnya berkisar antara 5 cm – 20 cm dan panjang 10 cm – 30 cm.

Pada penyerbukannya, Bunga matahari memanfaatkan polinator lebah madu ketika terjadinya proses pembuahan putik (bunga betina) oleh benang sari (bunga jantan), agar dapat menghasilkan biji atau benih yang berkualitas. Telah ditemukan 67 varietas bunga ini diseluruh dunia dengan keunikannya masing masing.

Bunga matahari dapat hidup di lingkungan tropis maupun subtropis hingga ketinggian 1.500 m diatas permukaan laut.  Bunga ini sangat baik ditanam pada tanah yang subur, lembab dengan penyerapan yang baik. Pertumbuhannya akan maksimal pada tanah pH 6.5 – 7.5 dan suhu optimal 22oC – 30oC dengan terpapar cahaya matahari penuh.

Tanaman ini termasuk tanaman berbatang lunak (terna) dengan tinggi 3m – 5m tergantung varietasnya. Bunga matahari dibedakan kedalam dua tipe, yaitu penghasil minyak (oilseed) dan bukan penghasil minyak (non-oilseed). Jenis bunga matahari penghasil minyak memiliki kandungan minyak lebih dari 50% sedang yang bukan hanya memiliki kandungan minyak 25 – 30%. .

Baca Juga :  Para Pelaku UKM di Kota Tangerang Belajar Mengemas Produk

Bunga matahari dikenal sebagai sumber minyak nabati asli, bunga matahari menjadi tanaman penghasil minyak unggul dengan kandungan minyak 25 – 50%. Hampir 12,6% produksi minyak nabati dunia diisi oleh bunga matahari. Sebagai tanaman penghasil nabati, bunga matahari dinilai dapat mendorong kemajuan sektor industri baik dibidang pangan, pakan,biofarmaka dan energi.

Kebutuhan industri

  1. Minyak Bunga Matahari

Ya, tentu nama ini sudah tak asing terdengar belakangan ini, Meski dikenal memiliki harga yang cukup tinggi, tak dapat dipungkiri minyak ini makin banyak dicari. Minyak bunga matahari adalah minyak non volatil yang dihasilkan dari biji bunga matahari yang diproses melalui pengepresan, baik dingin maupun panas.

Minyak hasil proses pengepresan dingin dapat digunakan sebagai minyak salad, minyak masak dan mentega, sedangkan minyak hasil pengepresan panas sebagian besar digunakan oleh industri cat, plastik, sabun, detergen dan ajuvan pestisida. Kandungan asam lemak jenuh (linolenat, palmitat, stearat) yang rendah membuat hasil minyak bunga matahari tidak menyebabkan kolesterol.

Berdasarkan kandungannya, minyak biji bunga matahari dipercaya dapat mencegah kanker, menjaga kesehatan jantung, menurunkan kolesterol, mempertahankan kesehatan kulit dan menjaga imunitas tubuh.

  1. Bahan Pangan.

Biji bunga matahari merupakan sumber protein nabati. Dalam 100g biji, mengandung 20,78g protein, 51,46 lipid (lemak), 3,02g abu, 20,0g karbohidrat dan 8,6g serat dengan total kalori 2445kj. Melalui proses pemisahan antara kulit dan kernelnya, biji bunga matahari dapat dijual mentah sebagai campuran roti, dan diproses menjadi produk makanan atau dapat dioven terlebih dahulu kemudian diolah dan dikemas menjadi snack.

Dilihat dari nilai gizinya biji bunga matahari sangat berpotensi jika dikembangkan menjadi produk olahan. Contohnya dalam pembuatan tempe. Tempe berbahan dasar biji bunga matahari akan menjadi produk olahan baru yang kaya protein dan antioksidan sebab mengandung senyawa fitokimia didalamnya. Karena itu, tempe biji bunga matahari dikategorikan sebagai pangan fungsional yang apabila dikonsumsi tidak hanya mengenyangkan namun juga memberikan manfaat bagi tubuh manusia.

  1. Biofarmaka
Baca Juga :  PJ Gubernur DKI Jakarta dan Kapolda Metro Jaya Berangkatkan 13.541 Pemudik Gratis dari Monas

Minyak biji bunga matahari mengandung banyak asam lemak, seperti asam palmitat, asam stearat, asam oleat dan asam linoleat. Selain digunakan sebagai minyak untuk menggoreng, minyak bunga matahari dipercaya dapat memberi banyak manfaat bagi kesehatan tubuh manusia.

Seperti vitamin E yang dapat meregenerasi kulit dan menutrisi rambut, Antioksidan yang menangkal radikal bebas dan efek buruk sinar uv, Asam linoleat yang melembabkan kulit, dan asam oleat yang berperan dalam perawatan luka dsb. Oleh karena itu minyak ini dapat membangkitkan industri dibidang biofarmaka berupa kesehatan dan kosmetik.

  1. Pakan

Bunga matahari dapat dimanfaatkan sebagai bahan campuran pakan ternak. Pakan dapat diperoleh dari daun bunga matahari ataupun dari hasil proses pemerasan biji bunga matahari yang menghasilkan minyak. Bukil atau ampas dari perasan tersebut mengandung 13 -20% protein sehingga memiliki nutrisi yang baik bagi hewan.

  1. Energi

Biji Bunga Matahari memiliki kandungan fatty acid methyl ester yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif biodiesel. Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif yang terbuat dari sumber terbarukan seperti minyak tumbuhan dan lemak hewan. Biodiesel dari biji bunga matahari dapat dihasilkan melalui reaksi trans-esterifikasi yang mereaksikan minyak biji bunga matahari dengan metanol dan dibantu oleh katalis basa.

Penanaman Bunga Matahari dalam skala luas dapat memberikan banyak peluang baru bagi beberapa pihak yang mengusahakannya. Tidak hanya sebatas menjadi tanaman hias, kini bunga matahari semakin dikenal manfaatnya. Apabila tanaman ini dibudidayakan dengan baik, bukan tidak mungkin potensi yang ada pada tanaman tersebut dapat membangkitkan perekonomian negara. Sayangnya, dengan berbagai manfaat yang dapat diperoleh dari bunga matahari, Produksi dalam negeri akan tanaman ini masih sangat terbatas.

Baca Juga :  UPTD PPA Tangsel Berikan Trauma Healing Kepada Anak Yang Disetubuhi Oleh Ayah Kandungnya

Hal tersebut dikarenakan rendahnya kualitas genotipe bunga matahari lokal, kelangsungan produksinya masih belum dapat diandalkan, dan kurangnya pengetahuan petani mengenai manfaat dan nilai ekonomis bunga matahari. Kendala tersebut menyebabkan Indonesia masih memerlukan pasokan kebutuhan akan bunga matahari dari luar.

Dalam rangka meningkatkan  populasi dan produktivitas bunga matahari, Maka diperlukan pemahaman yang tepat mengenai pembudidayaannya, seperti penentuan lahan yang cocok, pemilihan bibit berkualitas,  pemahaman tentang cara dan ketentuan dalam penanamannya, dan melindungi serta merawat tanaman bunga matahari dengan baik.

Tak ketinggalan, pihak pembudidaya bunga matahari juga harus dapat menarik minat masyarakat untuk ikut membudidayakannya serta para pengusaha yang bergelut dengan bunga matahari harus mampu melirik pasar yang dapat dijangkaunya.

Artikel ini ditulis oleh : Aqilqia Rahmani

Program Studi Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta