Petani di Pandeglang Ditangkap Usai Nekat Tanam Ganja di Ladang Keluarga, Sempat Jual Hasil Panen

banner 468x60

Sumur, Beritatangsel.com — Seorang pria berinisial OE (43), warga Kampung Cinimbung, Desa Kertajaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, harus mendekam di balik jeruji besi setelah nekat menanam pohon ganja di lahan keluarganya.

Penangkapan OE dilakukan oleh Satresnarkoba Polres Pandeglang pada Selasa (8/10/2024) sekitar pukul 19.45 WIB di rumahnya. Ia ditangkap karena diduga menanam dan menjual ganja.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Kasat Narkoba Polres Pandeglang, Iptu Suryanto, menjelaskan bahwa penangkapan OE berawal dari laporan masyarakat yang kemudian ditindaklanjuti dengan penyelidikan oleh petugas.

Menurut Suryanto, OE menanam ganja di lokasi yang cukup tersembunyi dan jarang dilalui warga. Untuk mengelabui orang lain, ganja tersebut disisipkan di antara tanaman lain sehingga tidak mudah dikenali.

“Informasi yang kami terima menyebutkan bahwa ada seseorang yang menanam ganja dan sudah memanennya. Tersangka sempat menjual sebagian, namun saat ditangkap masih ada beberapa ganja kering yang disimpan di rumahnya,” ujar Suryanto dalam konferensi pers di Mapolres Pandeglang, Rabu (16/10/2024). Dilansir dari Bantennews.co.id

Suryanto juga menambahkan bahwa OE memiliki keahlian khusus dalam menanam ganja, terbukti dari tanaman ganja yang dalam kurun waktu empat bulan sudah tumbuh setinggi 2,5 meter dan siap panen.

“Ganja yang dia tanam berkualitas bagus. Karena tersangka berprofesi sebagai petani, dia cukup mahir menanam. Namun, karena terbatasnya jaringan, ia kesulitan mencari pembeli,” jelasnya.

Lokasi penanaman ganja berada di area perbukitan yang cukup tersembunyi, di mana OE menyamarkan tanaman ganja di antara pohon iris, cabai, dan singkong. “Tanaman iris itu hampir mirip dengan pohon ganja, jadi penyamaran ini membuat orang awam tidak curiga,” tambahnya.

OE sendiri mengaku mendapatkan bibit ganja dari sisa konsumsi pribadinya. Bibit tersebut ia kumpulkan, kemudian ditanam di lahan seluas sekitar 10×20 meter milik bibinya.

“Saya awalnya hanya iseng. Bibitnya dari teman. Saya cuma ingin tahu apakah ganja bisa tumbuh di daerah sini (Pandeglang). Saya tanam 10 batang, tapi sebagian mati saat masih kecil,” ungkap OE.

Sebagai petani, OE merasa tidak kesulitan dalam merawat ganja hingga panen. “Pengalaman menanam cabai membantu saya. Cara panennya tinggal cabut, potong akar, lalu jemur selama seminggu,” katanya.

(Red/Mal)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *