Beritatangsel.com — Masyarakat di tiga kecamatan di Kota Tangerang mengeluhkan kemacetan yang semakin parah di Ciledug. Jalan Hos Cokroaminoto, Kecamatan Ciledug dan Larangan, serta Jalan Dr. Sutomo, Kecamatan Karang Tengah, menjadi titik yang rawan macet.
Pengaturan lalu lintas yang diterapkan, terkait dengan dua proyek yang berjalan bersamaan, dianggap tidak efektif. Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang baru-baru ini mengeluarkan skema rekayasa jalur alternatif untuk membantu pengendara menghindari kemacetan akibat proyek peningkatan Jalan Dr. Sutomo dan Jembatan Sasak Rembang Puri Beta. Namun, banyak warga yang merasa skema ini justru memperburuk kondisi.
Tokoh Pemuda Kecamatan Ciledug, Alfianur Mustaqim, menyatakan bahwa Dishub terlambat memberikan informasi tentang rekayasa jalur, yang malah menyebabkan kemacetan di jalan lainnya. Pengerjaan proyek yang telah berlangsung sekitar empat bulan juga telah menimbulkan keluhan dari para pengendara.
“Pengerjaan dua proyek ini sudah terlalu lama. Kenapa baru sekarang Dishub mengeluarkan skema yang tidak berpengaruh?” kata Alfianur, menyoroti masalah mendesak seperti kendaraan darurat yang terhambat.
Hal senada disampaikan Nurul Akbar, seorang pengendara asal Ciledug, yang menganggap jalur alternatif itu justru menambah kemacetan di jalur lain. Akbar berharap petugas lalu lintas bisa lebih aktif di lapangan untuk membantu mengurangi kemacetan. “Seharusnya petugas dari Dishub atau Polsek Ciledug lebih sering turun ke lapangan, bukan hanya di titik proyek saja,” tuturnya.
(Red)