Beritatangsel.com — Pemerintah Kota Tangerang Selatan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah melakukan pemetaan terhadap wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan tahun ini. Hasil pemetaan menunjukkan ada 48 lokasi yang dianggap rentan terhadap kekeringan.
Essa Nugraha, Kepala Bidang Kedaruratan Bencana dan Logistik BPBD Tangsel, menjelaskan bahwa data ini diambil berdasarkan kekeringan yang terjadi pada tahun 2023. Saat itu, total 48 lokasi terdampak dengan sekitar 3.584 Kepala Keluarga (KK) yang terkena imbasnya.
Namun demikian, Essa memperkirakan jumlah warga yang terdampak tahun ini akan lebih sedikit. Hal ini disebabkan musim kemarau tahun ini lebih lembap, dengan curah hujan yang sesekali turun.
“Potensi kekeringan tahun ini lebih rendah karena ada hujan di tengah kemarau, berbeda dengan tahun lalu yang kemaraunya lebih panjang,” jelas Essa.
Pada tahun 2023, titik-titik kekeringan tersebar di empat kecamatan. Sebanyak 36 titik terjadi di Kecamatan Setu, 8 titik di Kecamatan Serpong, 3 titik di Kecamatan Serpong Utara, dan 1 titik di Kecamatan Pondok Aren.
Saat itu, Pemerintah Kota Tangsel melalui berbagai instansi mendistribusikan 25.000 liter air bersih setiap hari untuk memenuhi kebutuhan warga yang terkena dampak.
Essa menambahkan, pendistribusian air bersih tahun ini dipastikan akan lebih efisien. Beberapa wilayah yang rawan kekeringan telah dipasangi toren air berukuran besar.
“Tahun lalu, masyarakat sering membawa wadah penampungan air kecil sehingga menyebabkan antrian panjang. Kini, dengan adanya toren besar, distribusi air bisa lebih cepat,” ujarnya.
Dengan langkah-langkah yang lebih terkoordinasi, penanganan kekeringan yang diharapkan tahun ini akan lebih lancar dan mengurangi dampak pada warga.
(Red/Jar)