Legok, Beritatangsel.com – Turnamen sepak bola antar-RT yang seharusnya menjadi ajang mempererat silaturahmi warga Desa Caringin, Kecamatan Legok, berakhir ricuh pada Selasa, 3 September 2024. Insiden ini terjadi saat laga sengit antara RT 04/03 melawan RT 02/01 dalam perebutan posisi di turnamen Kades Cup yang digelar rutin setiap tahun.
Ketegangan mulai muncul ketika sejumlah pemain RT 04/03 menuding wasit bersikap tidak adil. Beberapa keputusan yang dinilai kontroversial diambil oleh wasit, sehingga memicu protes keras dari para pemain. Protes ini diperparah dengan posisi hakim garis yang terlihat berdiri di depan suporter RT 02/01, membuat situasi semakin panas.
Pemain RT 04/03 merasa terprovokasi, menganggap keputusan wasit dipengaruhi oleh keberpihakan pada tim lawan.Salah satu momen puncak dari insiden tersebut adalah saat penjaga gawang RT 04/03 diduga mengalami serangan fisik yang dilakukan oleh sejumlah pemain lawan. Pengeroyokan ini terjadi setelah emosi di lapangan tak terbendung.
Suasana lapangan yang penuh dengan teriakan suporter semakin menambah ketegangan, hingga pertandingan pun terganggu dan terhenti.
Proses Hukum dan Tindakan Lanjutan
Pihak yang terlibat dalam insiden ini tidak tinggal diam. Pemain yang menjadi korban pengeroyokan langsung melaporkan kasus tersebut kepada pihak yang berwajib.
Menurut informasi yang diperoleh, korban telah menjalani proses visum di fasilitas kesehatan setempat, dan hasil visum tersebut diperkirakan akan keluar dalam waktu satu minggu. Hasil ini nantinya diharapkan dapat menjadi dasar dalam proses hukum yang akan berlangsung.
Panitia turnamen Kades Cup hingga saat ini belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden tersebut. Namun, banyak pihak berharap agar kasus ini segera diselesaikan secara hukum dan sportivitas tetap dijaga di ajang-ajang turnamen mendatang.
Latar Belakang Turnamen Kades Cup
Kades Cup sendiri merupakan ajang tahunan yang digelar di Desa Caringin, bertujuan untuk mempererat hubungan antarwarga di tingkat RT. Turnamen ini biasanya diikuti oleh berbagai RT yang ada di Kecamatan Legok, dengan dukungan penuh dari perangkat desa setempat. Namun, insiden yang terjadi kali ini mengusik semangat kebersamaan yang menjadi tujuan utama dari kompetisi tersebut.
Masyarakat sekitar berharap agar kejadian serupa tidak terulang di pertandingan-pertandingan berikutnya. Mereka juga menginginkan adanya evaluasi dari panitia terkait pemilihan wasit dan pengawasan di lapangan, demi menjaga jalannya pertandingan yang lebih kondusif dan adil.
(Red)