Beranda Berita Photo Alasan Warga Tinggal di Bintaro, Reputasi Ciputra Hingga Investasi

Alasan Warga Tinggal di Bintaro, Reputasi Ciputra Hingga Investasi

BERBAGI

Tangerang,Beritatangsel.com – Pada 1984, orang tua Ardi yang bekerja sebagai staf di Kedutaan Besar Inggris dan arsitek hijrah dari Radio Dalam ke Bintaro Jaya. Kala itu Ardi, 46 tahun, masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Ia menduga alasan pindah ke Bintaro, Sektor 1 karena desain pemukiman yang nyaman, lingkunganya juga masih sejuk dan rimbun oleh pepohonan.“

Sebagai arsitek sepertinya Ayah paham betul reputasi Pak Ciputra sebagai developer,” kata Ardi kepada detikproperti, Minggu (22/10/2023).

Kala itu Ciputra sudah dikenal sebagai arsitek yang sukses merenovasi Pasar Senen dan membangun pusat rekreasi keluarga di Ancol. Sebelum membangun Bintor, Ciputra dan kedua temannya semasa kuliah di ITB, Ismail Sofyan dan Budi Brasali telah merintis pembangunan rumah-rumah sederhana di Pondok Karya lewat bendera Yayasan Marga Jaya.

“Namun proyek tersebut tak berlanjut karena pemerintah membuat program Perumnas dengan KPR BTN yang menjadi sangat popular,” kata Ciputra dalam biografinya, ‘The Entrepreneur, Passion of My Life’ karya Alberthiene Endah, 2018.

Mungkin karena sebagian tanah di Sektor 1 bekas rawa, menurut Ardi, kondisi air kala itu tak terlalu bagus. Namun seiring berkembangnya pemukiman yang dibangun, PT Jaya Property sebagai developer membangun instalasi pengolah air bersih sendiri.

Di luar itu, yang membuat betah Ardi dan keluarga adalah masih kentalnya suasana guyub antar tetangga. Ibu-ibu pulang pergi ke pengajian bareng. Begitu juga dengan bapak-bapak yang rutin kumpul, meriung untuk membahas sesuatu. “Interaksi secara fisik masih terasa, gak Cuma komunikasi via grup percakapan,” ujarnya.

Ia juga merasa lebih aman dan nyaman untuk olah raga di luar ruangan tanpa harus takut terserempet lalu lalang kendaraan. Meskipun di lingkungannya tak ada trotoar tapi ruas jalan yang cukup lega dan rindang oleh pepohonan yang besar-besar, membuat lebih ramah untuk para pejalan kaki.

Baca Juga :  Peringati Hari Kesaktian Pancila, Vulture's Nest Pancasila Sakti Jazzday Hadirkan Margie Segers dan Tito Soemarsono

Poernomo Gontha Ridho (Edo) yang tinggal di Sektor 5 mengamini keterangan Ardi. Lebih dari itu, kata dia, nilai jual tanah dan rumah di Bintaro terus meningkat. “Ini bisa jadi semacam investasi kalau untuk saya,” ujar pria yang akrab disapa Edo ini kepada detikproperti, Senin (23/10/2023).

Dia hijrah dari Kebayoran Baru ke Bintaro sejak 2007. Alasannya, banyak kerabat yang telah tinggal di Bintaro. Juga melihat perkembangan fasilitas di pemukiman ini yang kian lengkap. Apalagi akses transportasi umum yang mudah menjadi daya tarik tersendiri. “Selain dua akses tol, sekarang sudah ada feeder MRT, TransJakarta langsung ke Blok M,” ujarnya. (Red)