Beranda Berita Terkini Pemkot Tangsel Alirkan Uang Rp 653 Miliar Untuk Tangani Kemiskinan Ekstrem di...

Pemkot Tangsel Alirkan Uang Rp 653 Miliar Untuk Tangani Kemiskinan Ekstrem di Tangsel

BERBAGI

Tangerang,Beritatangsel.com –Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel akan menggelontorkan uang Rp 653 miliar untuk menangani persoalan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di Kota Tangsel.

Walikota Tangsel, Benyamin Davnie mengatakan, melalui APBD Kota Tangsel 2024, uang Rp 653 miliar akan digunakan untuk menangani persoalan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem.

Dana Rp 653 miliar tersebut adalah 14,57 persen dari total belanja daerah yang akan dijabarkan pada 96 sub kegiatan di 15 Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

“Dalam rangka upaya percepatan penurunan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di Kota Tangsel telah dialokasikan anggaran sebesar Rp 653.558.181.622 atau 14,57 persen dari total belanja daerah yang dijabarkan pada 96 sub kegiatan di 15 perangkat daerah,” ujar Benyamin dalam keterangan, Jumat, 20 Oktober 2023.

Benyamin menyampaikan, program dan kegiatan tahun 2024 akan diarahkan untuk pengurangan tingkat kemiskinan menjadi 1,75 persen dan menurunkan kemiskinan ekstrem sampai 0 persen, meningkatkan kualitas pembangunan SDM melalui peningkatan IPM menjadi 82,4 persen, menurunkan tingkat pengangguran terbuka menjadi 5,67 persen, meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah menjadi 6,90 persen yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta menurunkan kesenjangan menjadi 0,34 persen.

“Selain itu, program dan kegiatan juga diarahkan untuk mencapai kinerja tematik yang selaras dengan prioritas nasional, antara lain penurunan kemiskinan ekstrem menjadi nol persen dan menurunkan angka stunting menjadi di bawah delapan persen,” ujar Benyamin.

Benyamin mengatakan, dalam komponen belanja operasional  juga terdapat belanja yang bersentuhan langsung dengan masyarakat seperti belanja UHC, hibah, bantuan sosial, belanja terkait penanganan kemiskinan, penanganan stunting, serta belanja barang yang diserahkan kepada masyarakat, dan pemeliharaan sarana dan prasarana pelayanan publik.

“Kami sepakat agar belanja Pemerintah Daerah digunakan untuk kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat dan mampu menggerakan roda perekonomian sehingga meningkatkan  kesejahteraan masyarakat,” ujar Benyamin.

Baca Juga :  11 Anggota Dewan Absen Saat Airin Bacakan LKPJ 2017

Sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Tangsel, Eki Herdiana mengungkapkan, masyarakat miskin di Tangsel dikategorikan dengan konsumsi per bulannya Rp 700 ribu dan masyarakat miskin ekstrem, biaya konsumsinya per bulan Rp 500 ribu.

Kendati demikian, untuk kategori miskin, terjadi penurunan data dari 2,57 persen menjadi 2,50 persen.

Eki mengatakan, saat ini terdapat 40 ribuan orang di Tangsel masuk kategori miskin dan 7.000 an orang masuk kategori miskin ekstrem.

Eki mengatakan, data ini diperoleh dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) RI. (Red)