Beranda Berita Terkini Krisis Air Bersih, Warga Kampung Koceak Tangsel Manfaatkan Kali Cisalak untuk Mandi...

Krisis Air Bersih, Warga Kampung Koceak Tangsel Manfaatkan Kali Cisalak untuk Mandi dan Cuci

BERBAGI

TANGERANG,Beritatangsel.com – Imbas musim El Nino yang menyebabkan kemarau panjang, Kampung Koceak, Kelurahan Keranggan, Tangerang Selatan kekurangan air bersih.

Sumur-sumur milik warga pun tak lagi mampu mencukupi air untuk digunakan warga.

Salman, warga RT06, RW 2, Kampung Koceak mengatakan sebulan terakhir ia dan keluarga sudah merasakan kekurangan air bersih.

“Kan pakai mesin pompa air ya, paling jalan 10 menit airnya langsung habis,” ucapnya, Kamis (14/9/2023).

Ia pun butuh waktu sekitar empat hingga lima jam untuk mendapatkan air dari dalam tanah, yang mana hanya bertahan untuk 10 menitan pula.

Untuk keperluan memasak, Salman bersama warga terpaksa bergantian mendapat air dari sebuah bedeng yang tak jauh dari rumah.

Sementara untuk mencuci dan mandi, Salman tak menapik keluarga terpaksa memakai air kali yang tak jauh dari rumahnya.

Berbeda dengan Salman, Alia (43) salah satu ibu rumah tangga mengaku dirinya mengalami kekeringan selama dua bulan terakhir.

Ia pun terpaksa mengeluarkan dana untuk beli air bersih.

“Kadang satu galon itu untuk tiga hari. Itupun khusus memasak ya. Kalau sebulan habis Rp 300.000 ribuanlah untuk beli air bersih guna memasak,” ucapnya.

Sementara untuk mencuci atau mandi, Alia punya jawaban sama dengan Salman, memanfaatkan air kali Cisalak.

“Kadang satu galon itu untuk tiga hari. Itupun khusus memasak ya. Kalau sebulan habis Rp 300.000 ribuanlah untuk beli air bersih guna memasak,” ucapnya

Sementara untuk mencuci atau mandi, Alia punya jawaban sama dengan Salman, memanfaatkan air kali Cisalak

Siaga Bencana Kekeringan

Tak hanya di Tangerang Selatan yang mengalami kekeringan, tetapi wilayah Kabupaten Tangerang pun juga mengalami hal yang sama.

Baca Juga :  Bocah 4 Tahun Tercebur Sumur Tua, Ini Himbauan Kapolsek Cisauk

Bahkan, Pemerintah setempat pun sudah menetapakan siaga bencana kekeringan di Kabupaten Tangerang memasuki musim kemarau panjang ini.

Pasalnya, wilayah di Kabupaten Tangerang semakin mengalami kesulitan akibat musim kemarau berkepanjangan sebagai dampak dari fenomena El Nino.

Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar.

“Sudah saya instruksikan agar seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD)/dinas segera memastikan terkait ketersediaan pangan dan sebagainya,” ujar Ahmed Zaki Iskandar, Senin (14/8/2023).

“Status ini ditetapkan, sebagai bentuk antisipasi dalam menghadapi puncak musim kemarau panjang,” lanjutnya.

Dalam mempersiapan menghadapi bencana pada musim kemarau panjang tersebut, Pemkab Tangerang telah menginstruksikan seluruh OPD terkait untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan.

Hal itu dilakukan, guna memberikan rasa aman kepada masyarakat atas kemungkinan terjadinya bencana yang ditimbulkan dari dampak fenomena El Nino tersebut.

“Begitu juga kita siapkan cadangan air bersih, yang bersumber dari aliran Sungai Cisadane sebagai air bakunya dan ini tentu akan berpengaruh dari ketersediaan airnya,” terangnya.

Ujat menuturkan, pihaknya kini mulai memetakan wilayah rawan kekeringan akibat kemarau panjang sebagai dampak El Nino.

Hal itu dilakukan, guna memberikan rasa aman kepada masyarakat atas kemungkinan terjadinya bencana yang ditimbulkan dari dampak fenomena El Nino tersebut.

“Begitu juga kita siapkan cadangan air bersih, yang bersumber dari aliran Sungai Cisadane sebagai air bakunya dan ini tentu akan berpengaruh dari ketersediaan airnya,” terangnya.

Menyikapi status itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat turut angkat suara.

Ujat menuturkan, pihaknya kini mulai memetakan wilayah rawan kekeringan akibat kemarau panjang sebagai dampak El Nino.

“Dalam hal ini kita sudah memetakan beberapa wilayah, khususnya di wilayah utara Tangerang, karena disana meski banyak anak sungai tapi sering terjadi kekeringan,” jelas Ujat.

Baca Juga :  Masalah Transportasi di Tangsel Tanggung Jawab Bersama

Langkah pemetaan yang dilakukan BPBD Tangerang itu bertujuan untuk memudahkan dalam mengantisipasi dan pendistribusian bantuan kepada masyarakat yang terdampak fenomena alam tersebut.

Adapun untuk wilayah utara Tangerang yang telah masuk dalam pemetaan terdampak El Nino itu, diantaranya seperti di Kecamatan Teluknaga, Kronjo, Pakuhaji, Kosambi, Gunung Kaler, Kresek, hingga Rajeg.

“Tentu langkah ini dilakukan sebagai mempermudah kita dalam menangani dan antisipasi kejadian kekeringan itu,” ucapnya.

Kendati demikian, pihaknya pun mengimbau kepada masyarakat untuk mulai memasifkan gerakan hemat air dan juga dapat memanfaatkan hujan yang masih turun melalui gerakan panen air hujan serta menyiapkan tempat penampungan air cadangan yang nantinya bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan.

Menurutnya, dalam menghadapi puncak El Nino ini pihaknya juga telah melakukan koordinasi dan komunikasi bersama dengan instansi terkait seperti Perkim, PMI, DPKP, hingga PDAM.

“Beberapa instansi ini punya kapasitas dalam tanggung jawab dalam membantu warga atas adanya musim kemarau panjang, oleh karena itu kami akan terus berkoordinasi secara intensif,” terang Ujat Sudrajat. (Red)