Tangerang Selatan, Beritatangsel.com – Dalam rangka upaya mempercepat vaksinasi supaya bisa mencapai target yang kita harapkan, saat vaksinasi di GKI MALEO RAYA BINTARO Warga datang langsung untuk mendaftar, pendaftaran dibuka pukul 08.00 WIB. Warga domisili/bekerja di Kelurahan pondok pucung, membawa fotokopi KTP atau surat keterangan domisili dari RT/RW.
Amstrong sitorus dengan adanya kegiatan vaksin Usia 12 s/d 18 di GKI MELEO RAYA BINTARO,ini merupakan untuk yang pertama wujud pelayanan bersama untuk meningkatkan kesadaran kesehatan dan juga untuk keselamatan kita bersama agar semua warga di Tangerang Selatan,khususnya di Bintaro ini dapat benar-benar sehat dan sehat dan terhindar dari virus covid ini, jelasnya.
Paul Sihotang (Wakil Ketua Majelis). menerangkan tahap-tahapannya pelaksanaan dilakukan mulai jam 8 kita akan mulai doa dulu untuk tugasnya berjalan lancar dan,,sebelum pelaksanaan melakukan doa bersama untuk tenaga kesehatan nya ada 10 diantara nya.
Tenaga kesehatan dan penunjang medis,
Diantara nya vaksinator:Dr.Clara Purwanti Dr.Mulyani Dr.Evelin, Zr. Shanti, Bidan Dahlia Sihotang, (ketua klinik GKI Maleo Bintaro), Screening pasien :Drg.Margareth Dr.Prapri ,Zr. Eka Zr. Afifah, Zr. Radista Kezia, memulai team screening itu ngecek tensi dan menanyakan riwayat anak remaja inj adakah punya asma atau penyakit lain sehingga semua harus lolis screening baru boleh ikut di vaksin. itu ngecek tensi dan menanyakan riwayat anak remaja inj adakah punya asma atau penyakit lain sehingga semua harus lolis screening baru boleh ikut di vaksin.
Dan petugas/Panitia dari bagian depan untuk mengecek apakah yang akan di vaksin namanya terdapat di dalam list atau tidak Dan juga Apakah KTP Tangsel atau bukan Setelah dari situ mereka akan duduk untuk mengisi form beberapa udah diisi lengkap nanti form itu diperlukan untuk dipakai untuk tim administrasi menginput namanya di dalam aplikasi vaksin masuk ke screening lulus skrining maka bisa dipastikan setelah vaksin anti menunggu untuk observasi Apakah ada keluhan atau tidak kalau nggak selesai bisa langsung pulang setelah diberikan kartu vaksin.
Dalam kegiatan vaksin hadir Ketua Yayasan klinik Pak Amstrong Sitorus ketua majelis pak Didik Tri Cahyono Dan para pengurus GKI MALEO BINTARO lain nya. anak pemuda GKI yg ikut berpartisipasi membantu di bagian pendaftaran dan input untuk care BPJS.
Karena semua yg ikut vaksin ini dimasukkan ke sistemnya p care BPJS dari Puskesmas Pondok Pucung Jason Sihotang, Murry Lobo, Thania Panjaitan, Agnes, Daniel Dantjie, Angga Raffi, Greace Natalia, Stanny Sinembadan, Renaldy Rekagriya, Sena kristiawan, Miko Kurniawan, Jerikko Ravidya, Johanes Sirait, David Pakiding, Abraham Tamberongan,
Dr. Clara Purwanti menjelaskan Pentingnya vaksin untuk anak dan bedanya dengan kelompok usia 18+ selain menjadi target vaksinasi secara menyeluruh, program vaksinasi untuk anak penting dilakukan untuk membentuk kekebalan komunal.
Namun anak usia 12-17 tahun hanya mengalami nyeri pada lokasi suntik, bahkan hasil setelah vaksin juga aman serta imunogenitas yang ditimbulkan oleh tubuh juga baik.
Tampak hadir Dr Tri Yuni SpOG RS IMC
Krn punya penyakit auto imun,baru kali ini akhirnya bisa ikut vaksinasi di GKI Maleo Raya Bintaro.
Didik Tri Cahyono Menambahkan dalam kegiatan vaksin ini gereja ikut mewujudkan percepatan herd immunity di masyarakat sehingga terjadi kekebalan komunal dan menurunkan penularan covid19 di warga Tangerang Selatan dalam penyampaian nya untuk mempercepat program vaksinasi, Pemkot Tangsel perlu memaksimalkan peran serta stakeholder hingga tingkat RT dan RW. Bahkan, tak perlu lagi adanya regulasi pembatasan pemberian vaksin.
Sosialisasikan untuk mengenai percepatan vaksinasi, itu yang penting,dalam rangka upaya mempercepat vaksinasi supaya bisa mencapai target yang kita harapkan, secara nasional kita ingin mempercepat pencapaian herd immunity dan jumlah yang harus dicapai.
Salah satu warga bernama Mami Satria dan Ibu Emily yamg datang untuk membawa anak nya untuk divaksin merasa senang dengan adanya program vaksin untuk uaia 12/17, diwilayah yempat tinggalnya.
Masyarakat jangan di persulit lagi dengan
birokrasi. Diperlukan kesigapan dari puskesmas sendiri, tenaga kesehatannya, harus berjuang secara proaktif, jangan hanya menunggu dan pasif,” tandasnya.
(Hasan)
