Tangsel, Beritatangsel.com – Pembangunan kereta layang ringan atau Light Rail Transit (LRT) dinilai mendesak untuk mengatasi tingginya kemacetan di perkotaan.
Kepala Bappeda Provinsi Banten, Hudaya Latuconsina mengatakan, pembangunan LRT akan menghubungkan dua Kota yakni Tangerang Selatan dan Kota Tangerang. Pembangunan ini dinilai mendesak untuk mengatasi masalah kemacetan akibat pertumbuhan kendaraan bermotor. Namun kendati membantu menyelesaikan kemacetan, keberadaannya akan berdampak kepada penurunan pajak dari kendaraan bermotor.
“LRT dibangun tujuannya mengurangi kemacetan serta kendaraan. Namun apabila pemda masih menganggap pendapatan daerahnya dari kendaraan bermotor, maka otomatis akan mengurangi pendapatan pajaknya,” kata Hudaya, Jumat (31/3/2017).
Dikatakannya proyek yang diinisiasi oleh swasta tersebut kini dinilai mendesak untuk mengatasi kemacetan. Utusan kedua daerah yakni Kota Tangsel dan Kota Tangerang pun telah bertemu membicarakan pembangunan tersebut.
“Saat ini melihat tingkat kroditnya sudah tinggi, soal LRT ini kan sebenarnya sudah lama namun tidak terwujud sudah ada FS nya juga sebelumnya, tetapi dahulu monorail, kini direvisi kembali dan akan dibangun, karena sudah ada swasta yang berani dengan proyek tersebut,” katanya.
Sebab kata dia, ini baru sebuah perencanaan ada obrolan awal. Namun, arahnya memang sudah ada kesana.
“Ini merupakan program Provinsi Banten untuk membangun jantung provinsi lebih berkembang lagi. Didoakan saja, semoga perkembangannya cepat dan segera ada kabar kapan mulai pembangunannya,” tukasnya. (*)
