Beranda Berita Photo Ternyata Setelah Makan Langsung Berbaring Dapat Menyebabkan Penyakit Berbahaya. Yukk Ketahui Penyakitnya!!

Ternyata Setelah Makan Langsung Berbaring Dapat Menyebabkan Penyakit Berbahaya. Yukk Ketahui Penyakitnya!!

BERBAGI

Pondok Aren, Beritatangsel.com – Makan sudah menjadi kegiatan sehari-hari yang harus kita lakukan tanpa boleh ketinggalan, seringkali banyak orang setelah makan langsung berbaring bahkan langsung tidur, memang kedengarannya sangatlah nikmat setelah perut terisi dan merasa kenyang langsung istirahat.

Namun, tahukah anda? bila setelah makan langsung tidur bukannya malah membuat enak namun malah dapat menyebabkan penyakit yang tidak baik untuk tubuh anda sendiri. Berikut ini adalah penyakit berbahaya yang akan menyerang tubuh anda, jika anda tidur setelah makan: 

Berat badan naik
Untuk menurunkan berat badan, kamu harus membakar kalori lebih banyak dari kalori yang masuk ke tubuh, makan larut malam sangat berbahaya karena bisa membuat tubuh menumpuk lemak lebih banyak. Jika kamu lapar tengah makan, sebaiknya cobalah mengisi perut dengan makanan sehat seperti salad dan buah, bukan makanan tinggi kalori seperti kue atau pizza.

Rasa panas di dada
Berbaring setelah makan mungkin akan membuat merasa baik pada awalnya, tapi sementara tubuh beristirahat, sistem pencernaan akan bekerja keras. Langsung tidur setelah makan bisa memicu sakit maag, yang disebabkan oleh kelebihan asam lambung sehingga menimbulkan rasa panas yang menyebar naik dari perut ke dada dan kadang sampai tenggorokan.

Refluks asam
Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau refluks asam terjadi karena katup antara perut dan kerongkongan tidak menutup sepanjang jalan, hal ini memungkinkan asam lambung untuk kembali ke tenggorokan, yang menyebabkan sensasi terbakar. Berbaring ke sisi kanan setelah makan dapat memperburuk kondisi ini.

Stroke
Langsung tidur setelah makan juga dapat meningkatkan peluang untuk mengalami stroke, menurut sebuah penelitian yang dilakukan di University of Ioannina Medical School di Yunani. Penelitian yang difokuskan pada 500 orang sehat, menemukan bahwa orang yang menunggu paling lama antara makan dan tidur berada di risiko terendah mengalami stroke.

Baca Juga :  53 Warganya Positif Covid-19, Perumahan Ini Disemprot Disinfektan Oleh Brimob Polda Metro Jaya Batalyon C

Teori pertama menyebutkan hal ini terjadi karena refluks asam lebih mungkin menyebabkan apnea tidur, yaitu henti napas saat tidur yang dapat meningkatkan risiko stroke. Teori lain menjelaskan bahwa hal ini terjadi karena sistem pencernaan bekerja keras sehingga dampaknya meningkatkan tekanan darah, kadar gula darah dan mungkin juga mempengaruhi kolesterol yang meningkatkan peluang stroke. Namun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan ini. (*)