Pondok Aren, Beritatangsel.com- Untuk mencegah kecurangan dan kerusuhan di berbagai TPS yang tersebar di wilayah banten dan tangerang, yang di setiap RW-nya terdapat 4 TPS. Pihak KPU pun telah menugaskan anggota keamanan. Seperti Polres, Saksi masing-masing Paslon dan Panitia Pengawas Pemilu.
Ransono Diran, Ketua RT 05/09 menegaskan, di setiap TPS ada Polres, Saksi dari masing-masing Paslon dan Panwaslu, batas pencoblosan sampe jam 1 kalo lewat dari itu ya tidak kita terima dan kita lanjut ke penghitungan suara. Pendukung Paslon yang hadir saat kampanye tidak menentukan menang kalahnya, karena pendukung yang hadir saat Kampanye belum tentu benar-benar memilih Paslon yang mereka dukung.
Andri, selaku anggota Polres Tangsel menjelaskan di setiap TPS yang diamankan, sama sekali tidak ada motif kecurangan baik dari pihak TPS maupun dari Pihak Pemilih. Setiap anggota Polres hanya melakukan pengawasan di beberapa TPS dan menunggu laporan.
“Di TPS 40 ini warga yang terdaftar sebanyak 314 pemilih. Namun, tidak banyak warga yang ikut andil dalam pemilihan Kepala daerah dan Wakil Kepala Daerah dengan berbagai alasan tapi suasananya tetap tertib, sebelum melakukan pengawasan, Panwaslu mendapatkan bimbingan terlebih dahulu di Balai Warga” Jelas Dhiya Panitia Pengawas Pemilu TPS 40.
“Dengan dilaksanakannya Pilkada ini, para pemuda dapat berorganisasi dengan menjadi saksi di setiap TPS, tentu yang menjadi saksi dari Paslon 1 seperti saya tidak langsung mengikuti kegiatan namun mendapatkan bimbingan terlebih dahulu di kantor PKS tepatnya di daerah Cipadu” Ucap Haikal.
Haikal pun menuturkan, Sebelum Wahidin mencalonkan diri sebagai Kepala Daerah Banten, beliau pernah menjabat sebagai Walikota Tangerang, dan pernah membuat program di bidang pendidikan. seperti sekolah negri pun sekarang sudah tidak bayar, mungkin kalau Wahidin terpilih menjadi Kepala Daerah Banten sekolah negri dan swasta akan di sama ratakan.
“Pasangan Rano dan Embay murni dari Kampanye Hitam dan Money Politic. Mereka lebih menyerahkan semuanya kepada rakyat dalam memilih Paslon 2 sama sekali tidak ada paksaan” Tegas Alif Saksi Paslon 2. (Heny)
