Komite SMPN 2 Ciledug Gelar Penyuluhan Cegah Kenakalan Remaja, Gandeng Lintas Instansi

banner 468x60

Beritatangsel.com —kenakalan remaja yang dilakukan oleh kalangan pelajar bahkan hingga ada korban jiwa, membawa Komite SMP Negeri 2 Ciledug berinisiatif melakukan penyuluhan kepada siswa dengan mendatangkan pemateri dari lintas instansi, Senin (12/8/24).

Ketua Komite SMPN 2 Ciledug Suharto dalam kesempatan nya tersebut menyampaikan, pihak meminta waktu kepada sekolah untuk mendatangkan lintas instansi Muspika Ciledug untuk memberikan penyuluhan kepada siswa SMPN 2 Ciledug.

Hal ini dilakukan bukan untuk apa-apa namun sebagai bentuk wujud kepedulian komite terhadap para siswa di SMPN 2 Ciledug, terkait maraknya kenakalan remaja yang dilakulan oleh pelajar dan bahkan menimbulkan korban jiwa.

Padahal perbuatan tersebut sebenarnya sangat kurang layak dilakukan anak-anak pelajar penyuluhan dilakukan agar siswa yang terlibat kenakalan raja khususnya di lingkungan SMPN 2 Ciledug.

“Kami merasa miris melihat situasi saat ini banyak nya kejadian tawuran antar pelajar bahkan sampai korban jiwa melayang sia-sia,” ungkapnya.

Senada juga disampaikan anggota Komite SMPN 2 Ciledug Edi Junaedi yang menyarankan agar SMPN2 Ciledug mengintrnsifkan kegiatan ekstrakurikuler dan terprogram bagi para siswa.

Kemudian juga harus ada peningkatan pengawasan super dimana ketika selesai jam sekolah siswa diserahkan penuh kepada orang tua masing – masing.

Karena beberapa kejadian banyak ditemukan kenakalan pelajar setelah pulang sekolah masih ada kontrol setelah jam sekolah mutlak orang tua, “Selain itu kami juga berharap agar Kerjasama dengan muspika ini dilaksanakan secara bergilir untuk melakukan razia dan pengawasan terhadap pelajar khusunya pelajar di SMPN 2 Ciledug ini,” ujarnya.

ada 4 poin ikrar pelajar yang disampaikan yaitu tidak akan melakukan penyalahgunaan narkoba, Tidak akan terlihat gank motor, Tidak akan terlibat tawuran antar pelajar atau kelompok lainnya, dan Tidak akan melakukan tindakan kriminal.

Menurutnya, Usia SMP masih menjadi tanggung jawab orang tua sehingga harus berfikir sebelum melakukan tindakan kenakalan remaja karena akan melibatkan orang tua, minimal jangan membuat malu nama orang tua atas tindakan yang dilakukan, usia remaja yang memiliki energi ful sebaiknya disalurkan ke hal yang lebih positif yaitu mengikuti eskul di sekolah yang bisa menjadi prestasi mengangkat nama baik pribadi, orang tua dan sekolah.

Selanjutnya juga menurutnya bahwa sekolah memiliki keterbatasan untuk melakukan pengawasan kepada siswa, maka perlu adanya kerjasama antar instansi untuk saling membantu, terutama saat jam sekolah antara pukul 07.00 – 13.30 WIB bila tidak berada di lingkungan sekolah boleh saja tanyakan, untuk sama-sama saling melakukan pengawasan.

(Red/Jar)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *