Tangerang,BeritaTangsel.com – Meski telah disegel oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan, tempat pembuangan akhir atau TPA ilegal di Pondok Ranji tenyata masih tetap beroperasi. Kendaraan pengangkut sampah masih terlihat masuk dan keluar menerobos garis polisi yang ada, mereka tidak melihat itu adanya larangan dan segel yang telah terpasang sejak 31 Oktober lalu.
Sarmili, warga sekitar TPA ilegal itu menghitung selalu ada delapan kendaraan yang datang dan pergi setiap harinya, terdiri dari jenis truk dan mobil bak terbuka. Menurut dia, anggota kendaraan-kendaraan itu membuka begitu saja garis polisi yang menghadang setiap kali datang pada malam hari.
“Meskipun mulai dari akses jalan masuk telah dipasangi garis polisi, hal ini tidak digubris oleh para pelaku pembuang sampah,” ujarnya, pada Senin 6 November 2023. Setelah sampah selesai dibuang, garis polisi pun kembali dipasang.
Kata Sarmili, ada beberapa warga yang berinisiatif mengikat garis polisi yang sudah terputus. Tapi, tetap saja ada yang mencopotnya garis polisi itu.
Kata dia, aktivitas di TPA liar biasanya diketahui pada pagi dan malam hari. “Pagi ada yang ke luar nanti datang lagi malam, pokoknya sehari 8 rit,” ujarnya sambil menghitung truk-truk ditemani dua mobil bak terbuka, kadang juga komposisinya 3 mobil pick-up dan 4 mobil truk.
Warga tak bisa menghadang secara langsung karena Sarmili menjelaskan bahwa keberadaan kelompok yang disebutnya dari ormas. “Kemarin pas ada penutupan mah ormas kagak ada yang muncul satupun,” ujarnya.
Sarmili memberi saran yaitu penutupan TPA ilegal itu harus dilakukan oleh pemerintah pusat atau Pemerintah Kota Tangsel dimintanya untuk mencarikan solusi TPA lain. “Jangan di sini,” imbuhnya.
Pantauan yang berada lokasi pada Senin pagi, volume sampah menumpuk dari terakhir kali terlihat saat penyegelan dilakukan aparat gabungan Pemkot dan Polres Tangsel. Nampak ada orang yang sedang memilah di tengah tumpukan sampah dan sebagian duduk di lapak semi permanen. Sisa jejak ban mobil pun masih terlihat di lokasi. (Red)
