Beranda Berita Photo Masjid Zamrod Ihsan Al-Amin, Malam Nuzulul Quran Yang Diperingati Setiap 17 Ramadhan

Masjid Zamrod Ihsan Al-Amin, Malam Nuzulul Quran Yang Diperingati Setiap 17 Ramadhan

BERBAGI

Beritatangsel.com – Salah satu keistimewaan bulan Ramadhan adalah adanya malam Nuzulul Quran yang diperingati setiap 17 Ramadhan. Ada peristiwa penting di malam tersebut, yakni pertama kali diturunkannya Alquran.

Setelah melaksanakan sholat isya dan taraweh.Imam taraweh Drs.Mukthar Goazli.M.ag dan bilal Ustad jayadi.

Ceramah yang disampaikan oleh .DR.KH.MUHTADI IBNU ABAS Tahun ini 17 Ramadhan bertepatan pada Kamis, 29 April 2021 menurut kalender Masehi. Artinya Nuzulul Quran diperingati malam ini, Rabu, 28 April 2021.

Umat Muslim di Tanah Air biasanya menghidupkan malam istimewa ini dengan memperbanyak amalan baik seperti menggelar pengajian, istighosah, mengkhatamkan Alquran, dan menghayati perintah Allah yang tercantum di dalam kitab suci.

Untuk menyambut malam yang mulia ini, jamaah Masjid Zamrod Ihsan Al Amin. Memperingati tentang Nuzulul Quran.yang dihadiri jamaah dan pengurus masjid zamrod ihsan al amin. Ustad H.win Amar,Ustad Dr,Eman Sulaeman M.s.i.Tugiman,slamet,

Secara bahasa, nuzulul berasal dari kata nazala yang artinya “turun, jatuh, dan hal yang menimpa”. Sedangkan secara istilah, Nuzulul Quran merupakan peristiwa turunnya wahyu Allah SWT untuk yang pertama kali kepada nabi dan rasul terakhir agama Islam, yaitu Nabi Muhammad SAW.

Sejatinya, surat Al Baqarah ayat 185 hanya menyebutkan bahwa wahyu Allah pertama kali turun pada bulan Ramadhan, tidak dijelaskan secara eksplisit kapan tanggal kejadiannya.

“Bulan Ramadhan, bulan yang di padanya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).” (Qs. Al Baqarah: 185).

Melansir tafsir Kemenag, ayat tersebut mengisyaratkan bahwa Alquran diwahyukan pada malam yang penuh kemuliaan, yaitu Lailatul Qadar. Ayat ini kemudian dikaitan dengan surat Al-Anfal ayat 41 yang berbunyi:

Baca Juga :  Kelurahan Muncul Kota Tangsel Gelar Kegiatan Musrenbang

Demikian jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqan, yaitu pada hari bertemunya dua pasukan. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.”

Ayat ini mengisyaratkan bahwa turunnya Alquran sama dengan terjadinya pertemuan antara dua pasukan. Pasukan yang dimaksud adalah tentara Islam yang dipimpin Nabi Muhammad dengan pasukan Quraisy yang dikomandani Abu Jahal di perang Badar yang terjadi pada 17 Ramadhan.

Pendapat bahwasanya Nuzulul Quran terjadi pada tanggal 17 Ramadhan inilah yang disepakati banyak pihak.

Mengutip jurnal Nuzulul Quran dan Asbabun Nuzul oleh Muhammad Yunan (2020), menurut Al-Sya’bi yang menjadi seorang tabiin besar dan guru Abu Hanifah, turunnya Alquran dimulai pada malam Lailatul Qadar di bulan Ramadhan.

Setelah itu wahyu Alquran turun kepada Nabi Muhammad secara bertahap selama kurang lebih 23 tahun sesuai peristiwa-peristiwa yang mengiringinya.

Hal ini didasarkan pada firman Allah dalam surat Al-Isra ayat 106 yang artinya: “Dan Al-Qur’an (Kami turunkan) berangsur-angsur agar engkau (Muhammad) membacakannya kepada manusia perlahan-lahan dan Kami menurunkannya secara bertahap”.

Muncul pertanyaan, mengapa Alquran diwahyukan dalam waktu yang sangat lama? Mengapa tidak sekaligus saja? Allah SWT menjawab hal ini dalam surat Al-Furqan ayat 32-33:

“Dan orang-orang kafir berkata, “Mengapa Al-Qur’an itu tidak diturunkan kepadanya sekaligus?” Demikianlah, agar Kami memperteguh hatimu (Muhammad) dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (berangsur-angsur, perlahan dan benar). Dan mereka (orang-orang kafir itu) tidak datang kepadamu (membawa) sesuatu yang aneh, melainkan Kami datangkan kepadamu yang benar dan penjelasan yang paling baik.”

Adapun hikmah diturunkannya Alquran secara berangsur-angsur berdasarkan keterangan dari Kemenag adalah :

Supaya hafalannya lebih mantap, sempurna, dan terhindar dari segala kealpaan.

Baca Juga :  Masjid Zamrod Ihsan Al-Amin, Menggelar Ibadah Sholat Idul Fitri 

Apabila Alquran diturunkan sekaligus, maka syariat-syariatnya pun diturunkan sekaligus. Ini dapat mengakibatkan banyak kesulitan. Karena turunnya berangsur-angsur, maka syariat pun diberlakukan secara bertahap sehingga mudah dilaksanakan oleh Rasul dan umatnya.

Turunnya Alquran banyak berkaitan dengan sebab-sebab tertentu, misalnya berbagai pertanyaan dan peristiwa. Dengan diturunkan secara bertahap, sahabat dapat menghayati peristiwa demi peristiwa.

Sebagian hukum syariat Islam turun sesuai dengan perkembangan kaum Muslimin pada masa itu. Kemudian setelah mereka bertambah mantap keimanannya, barulah diterapkan syariat Islam yang lebih sempurna dengan ayat-ayat Alquran yang turun kemudian. Pungkasnya (Hasan)