Beranda Berita Photo Longsor Bandara Terjadi karena Keperluan Pencitraan Layak Diusut KPK

Longsor Bandara Terjadi karena Keperluan Pencitraan Layak Diusut KPK

BERBAGI

Kota Tangerang, Beritatangsel.com – Kasus longsor underpass di Jalan Parimeter Selatan, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang masih dalam pengusutan pihak kepolisian.

Namun, insiden yang telah merenggut korban jiwa tersebut sampai saat ini masih belum menemui titik terang.

Direktur Centre For Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi menjelaskan, kejadian longsor underpass di Bandara Soetta, sebetulnya tidak begitu mengagetkan publik.

Sebab, lokasi yang berada persis di bawah jalur Kereta Bandara ini menurutnya belum selesai untuk dipakai karena masih ada pekerjaan yang belum rampung.

“Ibaratnya, semennya masih basah tapi sudah digunakan dan langsung rusak,” ujar Uchok di Tangerang, Selasa (20/3/2018).

Misalnya, pekerjaan pemancangan sheetpile atau pipa baja untuk menahan longsor di Bandara Soetta di sekitar terowongan Jalan Perimeter Selatan.

Karena, pemancangan pekerjaan ini akan dilakukan oleh PT Waskita Karya setelah terjadi longsor underpass.

“Jadi, pekerjaan underpass belum selesai atau sempurna dikerjakan, tetapi karena underpass ini bagian dari jalur Kereta Bandara sudah diresmikan Presiden Jokowi dan boleh digunakan oleh publik sehingga berakibat terjadinya longsor di lokasi itu,” ucapnya.

Ia menyebutkan, seperti itu lah sebuah proyek yang belum sempurna, tapi sudah digunakan demi sebuah pencitraan agar bisa dilihat oleh rakyat bahwa pemerintah telah bekerja.

“Padahal semenjak ada pembangunan jalur rel Kereta Bandara bukan bikin senang rakyat. Malahan masyarakat harus sengsara lantaran kebanjiran terus menerus karena tidak ada saluran air dan berakibat terjadinya longsor,” kata Uchok.

Uchok juga meminta kepada pihak kepolisian, agar jangan memeriksa dokumen PT. Waskita Karya saja. Tapi harus menemukan ada tersangka dugaan korupsi dalam pembangunan underpass ini.

“Kalau polisi tidak mampu, diserahkan saja kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),” paparnya.

Sumber: Tribunnews

Editor: Deza

Baca Juga :  Di Tangsel, Habib Luthfi Tekankan Pentingnya Umara dan Ulama Duduk Bersama Masyarakat