Serpong Utara, Beritatangsel.com – Online marketplace B2B untuk produk-produk MRO (Maintenance, Repair, and Operational) Ralali.com mengajarkan puluhan anak yatim dhuafa untuk mengenalkan serta mempelajari bisnis online.
Edukasi terhadap anak yatim dhuafa dilaksanakan bertepatan dengan acara buka bersama bertajuk “Ora Lali Berbagi” yang diadakan pada Jumat (16/6/2017 di kantor pusat Ralali.com yang berada di Alam Sutera, Serpong Utara, Kota Tangsel.
“Kesempatan untuk memulai bisnis terbuka lebar di era globalisasi ini, tidak ada batasan bagi siapa saja yang mau untuk belajar dan berkembang, termasuk anak-anak yatim dhuafa,” ungkap Co-Founder dan CEO Ralali.com, Joseph Aditya dalam pesan tertulisnya kepada Beritatangsel. Senin (19/6/2017)
“Harapannya, anak-anak yatim dhuafa memahami bagaimana cara untuk menjadi mandiri dan berwirausaha dengan memanfaatkan teknologi digital. disini, Ralali.com hadir sebagai jembatan untuk memulai dan menjalankan bisnis,” tambahnya.
“Ora Lali Berbagi” merupakan bentuk kepedulian dari Ralali.com terhadap mereka yang kurang beruntung. Bertepatan dengan Bulan Suci Ramadhan, kegiatan tersebut dilaksanakan dalam bentuk buka bersama Ralalian (karyawan Ralali.com-red) dan juga putra-putri binaan anak yatim
“Alhamdulillah, seminar online-nya sangat bermanfaat, tentang kewirausahaan. Apalagi aku lulusan SMK, jadi banyak pilihan untuk apa yang harus aku lakukan setelah lulus nanti, ” kata salah satu putra binaan anak yatim.
Selain itu, Ralali.com juga menggelar beberapa acara selama Bulan Ramadhan ini, seperti Donor Darah bersama Lippo Plaza Kramatjati.
Didirikan pada tahun 2013, ralali.com sebagai marketplace terbesar di Indonesia yang menyediakan beragam kategori bisnis, mulai dari kebutuhan produk MRO (Maintenance, Repair and Operation), HoReCa (Hotel, Restaurant & Café), dan lainnya.
Ralali.com mendapatkan pertumbuhan yang cukup baik yaitu kenaikan jumlah transaksi dari awal tahun 2017 sampai akhir Mei sebesar 897%. Seiring dengan sosialisasi yang dilakukan seperti pameran, edukasi di lingkungan pendidikan dan juga pendekatan dengan komunitas-komunitas bisnis lokal di beberapa kota Indonesia.
Pertumbuhan jumlah pengunjung yang dialami menunjukan hasil sangat positif yaitu lebih dari 300% atau sekitar 1 juta lebih pengunjung dibandingkan awal tahun 2017. (dc/red)
