Pondok Aren, Beritatangsel.com – Wakil Ketua BPK Bahrullah Akbar mengatakan, pihaknya menyeleksi ketat instansi pemerintahan Kota ataupun Kabupaten di daerah yang memperoleh predikat penilaian baik dan buruk dalam pengelolaan keuangan negara.
Bahrullah menjamin bahwa pemberian predikat tersebut berlangsung murni.
Hal tersebut dikatakan Bahrullah dalam pesan tertulisnya kepada Beritatangsel.com via aplikasi WhatsApp, Senin (12/6/2017) pagi.
Lebih lanjut, dirinya menyebut pengalaman pahit atas kasus auditor BPK yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas kasus suap menjadi pelajaran berharga anggota staf BPK di daerah.
“Tidak ada yang main-main, semua berlangsung sesuai standar penilaian, ” tegas Bahrullah.
BPK, masih kata Bahrullah memegang teguh empat prinsip penilaian, yakni berdasarkan standar akutansi, bukti cukup kesesuaian sistem pengendalian internal dan ketaatan terhadap perundang-undangan.
Empat hal itu menjadi penilaian atas pengelolaan keuangan daerah.
Kemudian, pemeriksaan dilanjutkan atas temuan apakah berpengaruh terhadap materil laporan keuangan atau tidak.
“Kami memakai materil temuan disusun tim hingga pembahasan dan penanggung jawab, ” ujarnya.
Terkait kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK atas auditor utama BPK, Bahrullah mengatakan masih menanti pemeriksaan KPK. Jabatannya sudah dicopot dan untuk memecat, BPK menunggu hasil pemeriksaan. (Dc)
