Beranda Berita Photo Ternyata menkonsumsi daging merah yang terlalu berlebihan sama bahayanya dengan kita merokok.

Ternyata menkonsumsi daging merah yang terlalu berlebihan sama bahayanya dengan kita merokok.

BERBAGI

Pondok aren, Beritatangsel.com- 

Dengan pola hidup masyarakat yang semakin konsumtif dan selalu ingin yang praktis,sebagian masyarakat lebih memilih menkonsumsi junk food dan fast food. terutama daging olahan yang telah dijadikan makanan-makanan cepat saji, yang tentu menggugah selera makan.

Ternyata makanan tersebut dapat menyebabkan kanker, sama seperti kita menkonsumsi rokok dan alkohol yang sama-sama berbahaya bagi kesehatan. Saat ini, ahli kesehatan pun tengah mendorong agar daging merah juga dimasukkan ke dalam daftar bahan makanan karsinogenik, atau bahan makanan yang dapat memicu kanker.

Kelompok industri daging di Amerika (North American Meat Institute) pun,menyetujui kalau daging merah dapat menjadi penyebab kanker apabila dibakar dan dikonsumsi bagian gosongnya. Tapi, butuh puluhan tahun bahkan milyaran tahun untuk mengubah pola pikir masyarakat bahwa olahan daging merah dapat menjadi pemicu kanker.

Bahkan World Cancer Research Fund mempunyai bukti yang kuat untuk menunjukkan bahwa menkonsumsi olahan daging merah dapat memicu kanker usus. Di sisi lain, Badan Kesehatan Inggris telah mencatat jumlah orang-orang yang menkonsumsi olahan daging merah lebih banyak, akan semakin besar juga resiko terkena kanker usus, Begitupun sebaliknya.

Yang membedakan daging segar dengan daging olahan adalah proses pengolahannya. WHO (World Health Organization) men-definisikan daging olahan sebagai “Daging yang sudah mengalami beberapa tahap lewat penggaraman,fermentasi,pengasapan atau pengawetan “ atau melakukan cara lain untuk meningkatkan rasa atau tingkat keawetannya sehingga masa simpannya lebih panjang dan bertahan lama.

Menurut ahli nutrisi Atli Arnarson, daging olahan telah melalui banyak tahapan, dan telah menggunakan banyak zat tambahan yang dapat merubah daging menjadi kandungan yang dapat memicu kanker.

Baca Juga :  Pertama Kali, ICMI Orda Tangsel Melantik Pengurus Tingkat Orsat Pamulang