Beranda Berita Photo Menggantungkan Nasib di Pasar Malam Semar Mesem

Menggantungkan Nasib di Pasar Malam Semar Mesem

BERBAGI
Rizki Oprator Kereta Mini
Rizki Oprator Kereta Mini
Rizki Oprator Kereta Mini

Kota Tangerang, BT.com – Petugas operator wahana pasar malam masih dengan sigap mengatur kendali permainan. Pengunjung silih berganti datang berkeliling pasar malam. Alunan lagu dangdut pun masih terdengar berdendang. Di sisi kiri dan kanan berjejer para penjual makan dan pakaian yang menjajakan dagangan.

Bagi banyak orang, pasar malam mungkin hanya sekadar menjadi tempat mencari hiburan. Tetapi bagi segelintir orang, pasar malam bukanlah sekadar hiburan namun tempat mencari rezeki dan mengadu peruntungan.

Mereka adalah para pedagang yang ikut di rombongan pasar malam Semar Mesem pimpinan Bang Jangkung. Dari mulai pedagang camilan, minuman, mainan anak-anak hingga pakaian dapat ditemui di sana. Rizki (17) asal Purwokerto yang tidak lain putra dari Bang Jangkung. Dia adalah oprator kereta mini yang ikut dalam rombongan pasar malam Semar Mesem.

Sejak kecil ia membatu Bapaknya di pasar malam. Dengan modal kereta mini milik ayahnya. Sejak saat itulah ia menggantungkan nasib di pasar malam.

Dengan bermodalkan kereta milik Bapaknya. “Alhamdulillah sekarang nggak perlu minta duit sama orang tua lagi,” ungkapnya, Senin (22/6) saat pasar malam Semar Mesem buka di Kampung Pinang.

Ia menambahkan, pedagang yang berjualan kebanyakan adalah mereka yang sudah ikut dalam salah satu rombongan pasar malam. Para pedagang ini akan ikut ke mana pun pasar malam berpindah lokasi.

“Maslah pendapatan nggak bisa ditentuin kadang kalau lagi rame bisa dapet 300 ribu kalo lagi sepi iya paling 250 ribuan,” jelasnya.

Pedagang CD, Barjo (50 tahun), setia mengikuti rombongan pasar malam Semar Mesem. Menurutnya, berjualan di pasar malam lebih menguntungkan dibandingkan harus menjajakan dagangan di pinggir jalan.

Keramaian anak-anak dimanfaatkannya untuk berjualan. Banyak pengunjung yang datang menaiki wahana. Setelah itu mereka membeli dagangannya. “Ada saja yang beli dagangan saya,” ungkapnya.

Baca Juga :  Kota Tangerang Selatan Pastikan Perpanjang PSBB Hingga 9 Desember 2020

Susah dan senang mereka lalui di pasar malam. Kendala yang mereka hadapi saat berjualan juga sama seperti pengelola pasar malam, yaitu berpacu dengan cuaca yang tak menentu.

Jika cuaca tidak bersahabat atau hujan, terpaksa mereka tidak berjualan. (Putra)