Kota Tangerang, BT.com – DNA sperma di tubuh Putri Marisa Sakina, perempuan 13 tahun yang ditemukan tak bernyawa dengan leher tersayat di Kampung Dukuh, Sudimara, Ciledug, Tangerang Kota kembali diperiksa. Polisi menjanjikan hasil pemeriksaan akan berlangsung cepat.
“Janjinya kurang lebih tiga hari dari sejak pemeriksaan pertama. Jadi mungkin besok atau lusa DVI (Digital Visual Interface) akan memberikan keterangan dan nanti akan diserahkan langsung ke Polres Metro Tangerang,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti, Sabtu (20/6) malam.
Krishna berharap pihak DVI bisa menganalisa secara tepat DNA sperma ini. Sebab, jejak sperma ini merupakan sebuah petunjuk untuk mengerucutkan penetapan tersangka pembunuhan sadis ini.
“Selama hasil DNA tersebut tidak didapat dari tim DVI, mereka (Polres Metro Tangerang) dan Polda Metro Jaya belum bisa menetapkan siapa pelaku penganiayaan dan pembunuhan korban itu,” tuturnya.
Sebelumnya, Putri didapati tak bernyawa dengan luka menganga di bagian leher, Minggu sore 7 Juni. Kuat dugaan, perempuan 13 tahun itu tewas dibunuh. Belakangan diketahui ada bercak sperma menempel di paha perempuan yang dikenal taat beribadah itu.
Adalah Muhammad Rizky alias Buyung, 15, yang kali pertama mendapati jasad Putri. Buyung sebenarnya juga terluka parah, tapi nyawanya masih bisa diselamatkan. Seperti adiknya, leher Buyung juga tersayat.
Tak berlebihan kalau kemudian Buyung disebut sebagai saksi kunci. Keterangan Buyung diyakini bisa mengungkap tabir yang menyelimuti kematian Putri.
Buyung kini dirawat di ruang khusus di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur. Dia, kepada ibunya, pernah meminta maaf karena tak bisa mencegah tragedi dan menjaga Putri. (Putra)
