Beranda Polhukam Gedung ‎ DPRD Tangsel Di hadiahi Belasan Telur Busuk

Gedung ‎ DPRD Tangsel Di hadiahi Belasan Telur Busuk

BERBAGI

54196803Aksi Pendemo Di Gedung DPRD TangselBerita Tangsel On – Sejumlah massa yang mengatas namakan dirinya Gerakan Mahasiswa Sosialisme (Gemasos) Kota Tangsel melakukan aksi demo di gedung DPRD Tangsel, Kamis (23/5) kemarin. Aksi yang di lakukan sejumlah mahasiswa itupun akhirnya berujung ricuh. Pasalnya, para pendemo yang sedianya ingin bertemu ketua DPRD Tangsel, Bambang. P. Rachmadi, gagal total. Selain itu, para pendemo juga terbentur pagar betis yang di lakukan aparat satpol PP Tangsel serta puluhan Polisi yang sebelumnya telah membentuk barikade di teras gedung wakil rakyat tersebut. Pendemo akhirnya di terima oleh wakil  ketua DPRD Tangsel dari fraksi PDI Perjuangan, TB. Bayu Murdani. Dalam orasinya, para pendemo menuntut DPRD kota Tangsel di bubarkan. Pasalnya, mahasiswa menuding para wakil rakyat yang duduk di kursi empuk DPRD Tangsel saat ini sudah tidak lagi berpihak pada rakyat. “Kami menuntut ketua DPRD mundur juga DPRD Tangsel di bubarkan saja. Sebab sudah tidak ada lagi keberpihakannya kepada rakyat,” ujar seorang pendemo melalui pengeras suara. Di hadapan pendemo, wakil ketua DPRD Tangsel, TB Bayu Murdani mengatakan agar pendemo dalam menyampaikan aspirasinya sebaiknya di sampaikan secara tertulis serta menjunjung tinggi adat dan etika. “Apa pun yang mau disampaikan dan tuntutannya, saya harap teman-teman  menyampaikan dengan  tertulis, saya  yakin teman – teman punya adat dan etika dalam menyampaikan aspirasi dan  tuntutan,” ujar Bayu Murdani. Kecewa akibat tidak bertemu dengan ketua DPRD Tangsel, sejurus kemudian puluhan telur busukpun saling berhamburan di depan gedung DPRD Tangsel yang terletak di jalan Puspiptek Serpong. Akibat lemparan telur yang di lakukan pendemo, sejumlah satpol PP Tangsel dan aparat kepolisian yang bertugas mengamankan aksipun terkena cipratan pecahan telur. Bahkan wakil ketua DPRD, TB. Bayu Murdani beserta ketua Banleg DPRD Tangsel, Rizki Jonis tak luput dari percikan pecahan telur – telur tersebut.  Aksi lempar telur itupun sempat memancing emosi satpol PP dan puluhan polisi yang langsung mengejar mahasiswa pelempar telur. Sementara, mahasiswa lainnya menghalangi rekan – rekan mahasiswa lainnya. Saling dorong antar aparat satpol PP yang di bantu aparat kepolisian dari Mapolsek Serpong terhadap mahasiswa pun tak terelakan.  Pantauan beritatangsel.com di lokasi, aksi mahasiswa tersebut menuntut anggota DPRD yang di nilainya selama ini selalu melakukan pelesiran serta tidak berpihak kepada rakyat. Selain itu, mahasiswa juga menganggap para anggota DPRD selama ini dalam bekerja di nilai lamban. Hal itu terlihat dari argumentasi yang di lakukan antara mahasiswa dengan ketua Banleg DPRD Tangsel, Rizki Jonis, terkait produk raperda yang di keluarkan DPRD Tangsel sejak tahun 2010 hanya menghasilkan beberapa perda saja. Hal itu di ungkap koordinator aksi, Andri Valentino, “seperti kunker yang di lakukan DPRD, itukan  tindakan menghambur -hamburkan uang rakyat. Lebih baik dialokasikan dalam bentuk bantuan kepada rakyat,” papar Andri usai dirinya di giring keluar gedung DPRD oleh satpol PP dan pihak kepolisian.  Andriyue menilai DPRD Kota Tangerang Selatan mandul, hanya duduk manis, dan menjadi pendengar setia eksekutif, serta tidak berani bersuara lantang membela kepentingan rakyat Menurutnya, kontrol dewan DPRD terhadap kebijakan budgeting selama ini jauh dari dari harapan masyarakat Tangsel. Untuk itu, dirinya pun mengeluarkan mosi tak percaya terhadap anggota DPRD Tangsel yang bertugas selama ini. ”Ini bagian mosi tidak percaya kami kepada DPRD kota Tangsel, kami menilai kebijakan budgeting dan kontrol dewan tidak berpihak pada kepentingan rakyat. Untuk itu kami minta DPRD dibubarkan,” kata mahasiswa fakultas hukum semester 6 kampus Universitas Pamulang.

Baca Juga :  Benyamin-Pilar Konsisten Wujudkan Tangerang Selatan Sebagai Kota Cerdas