Beranda Polhukam Ketika Ciputat Tak Lagi Menjadi Wajahnya Tangsel

Ketika Ciputat Tak Lagi Menjadi Wajahnya Tangsel

BERBAGI

61030386Kelurahan Ciputat Banjir Saat HujanBeita Tangsel On – Rusaknya kantor kelurahan Ciputat membuat prihatin semua pihak. Tak terkecuali seluruh staf kelurahan yang sehari – harinya lalu – lalang di dalam kantor kelurahan yang saat ini kondisinya semakin memprihatinkan, bahkan terancam ambruk. Pasalnya, selain kondisi lantai dua yang sedikit goyah, seluruh kayu yang berada di atas struktur bangunan yang sebelumnya di kenal dengan sebutan ‘wajahnya Tangsel’ itu, di duga saat ini mulai lapuk termakan usia. Sehingga, lantai dua saat ini hanya di jadikan kantor sekretariat Panitia Pemungutan Suara (PPS) kelurahan Ciputat. Sedangkan seluruh pelayanan terhadap masyarakat di lakukan sepenuhnya di lantai satu. Radil, staf kelurahan Ciputat menerangkan bahwa lurah pun saat ini takut berkantor di lantai dua. Menurutnya, kondisi lantai dua yang mulai sedikit goyah di kawatirkan akan membahayakan siapapun yang menempati ruangan lantai dua kelurahan tersebut.

“Lurah ngak mau sendirian di lantai dua. Dia bilang takut roboh, makanya dia maunya sama – sama di lantai bawah karena kalau roboh semuanya kena,” ucap Radil kepada beritatangsel.com di Ciputat, beberapa hari lalu. Kepala kantor kelurahan Ciputat, Rahmat. KS juga mengakui jika kondisi kelurahannya saat ini semakin memprihatinkan, hal itu di ungkapkan oleh Rahmat yang sudah empat tahun menjabat lurah di Ciputat saat beritatangsel.com menemuinya. Di ruangan yang pribadinya yang hanya di sekat dengan beberapa lembar papan triplek, Rahmat membeberkan semua masalah terkait kantor kelurahan Ciputat. “Ruangan yang saya tempati ini bekas gudang, makanya sempit. Lihat aja, temboknyapun berair karena rembesan air hujan yang mengalir dari lantai atas,” imbuh Rahmat seraya menunjuk tembok yang berada di sisi kanan ruangannya akibat hujan yang turun cukup deras hari Rabu siang itu. Rahmat menjelaskan, pihak kecamatan Ciputat pernah menawarkan anggaran sebesar 50 juta. Namun, dirinya menolak dengan alasan anggaran sebesar itu akan di gunakan untuk apa dengan kondisi kantor yang rusak cukup parah seperti saat ini. “Untuk apa anggaran sebesar itu, untuk satu ruangan saja saya rasa tidak cukup dengan kondisi bangunan yang rusak seperti ini,” bebernya. Rahmat menambahkan, dirinyapun sudah berkali – kali mengajukan perbaikan kantor kelurahan, bahkan hingga Musrenbang tingkat kota Tangsel. Namun hasilnya hingga kini nihil. “Memang sebelumnya saya dengar akan ada perbaikan total untuk kelurahan Ciputat tahun 2013 ini, namun di tangguhkan hingga tahun 2014,” imbuh Rahmat. Lebih lanjut Rahmat mengatakan jika saat ini kondisi kelurahan Ciputat sangat kontras dengan kelurahan – kelurahan yang ada di wilayah Tangsel. Lebih dari itu, Rahmat juga menilai wilayah Ciputat sebagai ‘wajahnya Tangsel’ sudah tidak sesuai dengan situasi yang ada saat ini. “Padahalkan dulu sebagain orang menyebut Ciputat ini merupakan wajahnya Tangsel dengan segudang kegiatan ada di sini,” pungkas Rahmat.(Sr)

Baca Juga :  Pagelaran Musik, Miing-Ratno Joget Reggae