Dampak Kebijakan Stimulus dari Kacamata Pengusaha

banner 468x60

Beritatangsel.com — Kebijakan stimulus, yang dirancang untuk memacu pertumbuhan ekonomi, selalu menjadi topik perdebatan hangat, terutama di kalangan pengusaha. Dari perspektif seorang pelaku bisnis, stimulus ekonomi bisa menjadi pedang bermata dua: memberikan dorongan yang sangat dibutuhkan, tetapi juga menciptakan tantangan baru.

Lalu dari sudut pandang pengusaha sendiri apa saja si kira-kira dampak-dampak yang akan mempengaruhi terhadap perusahaan mereka?

Salah satu manfaat paling langsung dari stimulus adalah peningkatan permintaan konsumen. Ketika pemerintah memberikan insentif kepada masyarakat (misalnya, melalui pemotongan pajak atau bantuan langsung tunai), daya beli meningkat. Ini berarti lebih banyak pelanggan potensial bagi bisnis.

Kebijakan stimulus sering kali mencakup proyek-proyek infrastruktur besar. Bagi perusahaan konstruksi dan pemasok material, ini adalah peluang emas untuk mendapatkan kontrak dan meningkatkan pendapatan.

Pemerintah dapat mendorong bank untuk memberikan pinjaman dengan suku bunga rendah atau persyaratan yang lebih lunak. Ini sangat membantu bagi UMKM yang sering kesulitan mendapatkan modal.

Stimulus dapat menciptakan optimisme di pasar. Ketika pengusaha merasa bahwa ekonomi akan membaik, mereka lebih cenderung untuk berinvestasi, merekrut karyawan baru, dan mengembangkan bisnis mereka.

Selain itu Kebijakan ini bisa menawarkan insentif pajak yang mengurangi beban pajak pengusaha, sehingga meningkatkan arus kas dan kemampuan investasi.

Kemudian berpengaruh kepada Peningkatan Infrastruktur Alokasi anggaran untuk infrastruktur bisa meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya logistik. Dan adanya Peningkatan Konsumsi sehingga Insentif untuk konsumen bisa meningkatkan daya beli, sehingga meningkatkan permintaan produk atau jasa.

Tetapi di sisi lain akan berpengaruh terhadap Inflasi, Salah satu risiko terbesar dari stimulus adalah inflasi. Jika terlalu banyak uang beredar di ekonomi tanpa peningkatan produksi yang sepadan, harga-harga bisa naik. Ini dapat mengurangi daya beli konsumen dan meningkatkan biaya produksi bagi bisnis.

Kemudian Distorsi Pasar, Stimulus yang tidak tepat sasaran dapat mendistorsi pasar. Misalnya, subsidi untuk industri tertentu dapat menciptakan persaingan yang tidak sehat dan menghambat inovasi.

Juga akan menyebabkan Ketergantungan, Jika bisnis terlalu bergantung pada stimulus, mereka mungkin menjadi kurang efisien dan kurang mampu bersaing ketika stimulus tersebut dihentikan. Selain itu Kebijakan stimulus sering kali bersifat sementara dan dapat berubah-ubah. Ketidakpastian ini dapat membuat pengusaha ragu untuk membuat investasi jangka panjang.

Jadi kesimpulannya Kebijakan stimulus dapat memberikan manfaat signifikan bagi pengusaha, tetapi juga membawa risiko. Kuncinya adalah bagaimana pemerintah merancang dan melaksanakan kebijakan tersebut. Stimulus yang efektif harus tepat sasaran, berkelanjutan, dan tidak menciptakan distorsi pasar yang berlebihan. Selain itu, komunikasi yang jelas dan transparan dari pemerintah sangat penting untuk mengurangi ketidakpastian dan membangun kepercayaan di kalangan pengusaha.

Artikel ini ditulis oleh Rika Kartikasari – Mahasiswi Magister Akuntansi Universitas Pamulang.

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *