Beritatangsel.com — Pihak KAI Commuter menegaskan bahwa kebijakan blacklist ini merupakan bagian dari komitmen untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi seluruh penumpang, khususnya di dalam KRL yang seringkali padat. Kejadian pelecehan seksual yang terjadi beberapa waktu lalu menjadi titik balik bagi perusahaan untuk meningkatkan pengawasan serta memperkuat sistem keamanan di dalam gerbong KRL.
“Keamanan dan kenyamanan penumpang adalah prioritas utama kami. Kami tidak akan mentolerir tindakan pelecehan dalam bentuk apapun. Oleh karena itu, selain memasukkan pelaku ke dalam daftar hitam, kami juga akan terus berupaya untuk meningkatkan sistem pengawasan dengan memperbanyak pemasangan CCTV di seluruh rute,” tambah Leza. di lansir dari tangsel.life
Tak hanya itu, KAI Commuter juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli dan melaporkan apabila melihat atau mengalami tindakan yang tidak pantas di dalam kereta. Dengan adanya kerjasama antara pihak perusahaan dan penumpang, diharapkan insiden serupa dapat ditekan dan tercipta ruang publik yang lebih aman bagi semua.
Sebagai langkah lanjutan, KAI Commuter juga berencana untuk mengadakan sosialisasi mengenai pentingnya menjaga keamanan dan saling menghormati di transportasi umum, serta memperkenalkan lebih banyak saluran pelaporan bagi penumpang yang merasa terancam atau terganggu. Semua ini dilakukan untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan setiap penumpang di seluruh jaringan KAI Commuter.
(Red/Nad)