Beritatangsel.com — Seorang oknum guru ngaji di Ciputat, Tangerang Selatan, bernama Mahendra (40), diduga mengancam murid-muridnya setelah melakukan tindakan pelecehan.
Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Alvino Cahyadi, menyatakan bahwa pelaku mengancam akan membuat korban mengalami gangguan mental jika mereka melaporkan tindakannya.
“Tersangka memberikan ancaman kepada korban, bahwa jika mereka melaporkan tindakan pelecehan tersebut, mereka akan menjadi gila dan tidak bisa memiliki keturunan,” kata Alvino di Serpong, Tangsel, dikutip Jumat (4/10/2024), sebagaimana dilaporkan oleh TribunTangerang.
Alvino juga mengungkapkan bahwa pelaku memberikan uang kepada korban antara Rp200.000 hingga Rp500.000 agar mereka tetap diam.
Tidak hanya itu, pelaku bahkan memaksa korbannya bersumpah menggunakan kitab suci.
“Sebagai upaya lebih lanjut, pelaku meminta para korban bersumpah dengan menggunakan kitab suci,” ujar Alvino.
Sebagai informasi, guru tersebut mengiming-imingi korbannya dengan kemampuan untuk membuka mata batin dan meningkatkan aura mereka. Pelaku mengklaim bahwa dirinya bisa membuat para korban lebih menarik di mata lawan jenis.
Namun, untuk mendapatkan itu semua, pelaku memberikan satu syarat yang harus dipenuhi oleh murid-muridnya.
“Syaratnya adalah para korban harus bersedia menjadi sasaran tindakan pelecehan oleh pelaku,” jelas Alvino.
Namun, untuk mendapatkan hal tersebut, pelaku menetapkan satu syarat yang harus dipenuhi oleh para muridnya.
“Dengan syarat para korban harus bersedia menerima perlakuan tidak senonoh dari tersangka,” ujar Alvino.
Korban berinisial G (12), S (14), A (15), P (17), T (13), C (16), C (16) dan F (16) mendapatkan aksi pelecehan yang berbeda-beda, mulai dari disentuh pada bagian sensitifnya hingga diduga mengalami persetubuhan.
Adapun, tersangka akhirnya dijerat dengan pasal berlapis ancaman yg di dapat maksimal 15 tahun penjara.
(Red/Jar)
