Kerja Sama Pembuangan Sampah Tangsel Ke TPA Bangkonol, Rugikan Masyarakat Pandeglang

banner 468x60

Pandeglang, Beritatangsel.com — Kerja sama Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) dan Pemerintah Kabupaten Pandeglang mengenai pembuangan sampah dari Kota Tangsel dengan volume sekitar 300-500 ton per hari ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bangkonol, Kecamatan Keroncong, Pandeglang dinilai sebagai kebijakan yang keliru, arogan, dan hanya akan berdampak buruk bagi masyarakat sekitar.

Hal itu dikatakan Pengamat Politik dan Kebijakan Publik, Imam Ibnu Athaillah, Selasa (05/08) saat berbincang dengan Jurnalis, di Kraton Coffe & Resto, Jl KH. Abdul Halim, Majasari Pandeglang.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

“Kebijakan yang diambil Pemda Pandeglang ini, bisa disebut sebagai kebijakan yang keliru dan arogan, serta minim kajian tentang dampak yang akan dirasakan masyarakat sekitar.” Kata Ibnu.

Menurutnya, dari kebijakan yang telah diambil Pemda Pandeglang itu, secara geografis, masyarakat sudah pasti akan terkena dampak diantaranya masyarakat di tiga kecamatan di Kabupaten Pandeglang.

“Karena dampak bau sampah itu, paling dekat dirasakan oleh masyarakat di sekitaran kecamatan Keroncong, Pandeglang, dan Karang Tanjung, karena ini sistem kerja samanya itu kan kontrak, saya dengar itu 10 tahun, bisa dibayangkan jika per hari sampah itu 300-500 Ton, pasti akan jadi gunung itu,” kata Ibnu, kepada Jurnalis.

Sebelumnya, Wakil Bupati Pandeglang, Iing Andri Supriadi mengatakan, akumulasi transfer sampah dari Kota Tangerang Selatan, per hari sekitar 300-500 Ton, dengan demikian dari kerja sama itu, bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pandeglang, setiap tahunnya.

“Untuk per hari akumulasinya dari Tangerang Selatan sekitar 300 sampai dengan 500 ton, tapi inikan baru targetan. PAD Rp 9 miliar kalau targetan 500 ton per hari bisa terpenuhi pengiriman dari Tangerang Selatan,” kata Iing seperti dikutip dari banyak sumber.

Sementara itu di tempat terpisah, Mantan Ketua Umum Keluarga Mahasiswa Pandeglang (Kumandang) Pamulang, Doni Nuryana mengatakan, langkah Pemerintah Kabupaten Pandeglang dalam membuat kebijakan sangat keliru dan tidak melahirkan solusi, terlebih dalam upaya meningkatkan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pandeglang.

“Kebijakan ini bukan solusi, tapi ini adalah bagian dari pada transfer masalah. Karena soal sampah di Tangsel itu kan jelas masalahnya sudah tahu semua di dalamnya ada praktek korupsi.” Katanya.

Sebagai upaya meningkatkan PAD Pandeglang, kata Doni, seharusnya Pemerintah Daerah bisa berpikir lebih jernih dan bisa membaca potensi yang ada di Pandeglang.

“Sebenarnya, kalau alasannya untuk meningkatkan PAD, itu jelas hanya dalih. Kan banyak potensi yang bisa dikembangkan, Pandeglang ini punya laut, punya gunung dan punya hutan. Kenapa tidak di kembangkan sektor wisata, sektor pemberdayaan, dan sektor-sektor lainnya.” Tegas Doni.

Menurut Doni, rencana Pemda Pandeglang yang akan menjadikan sampah sebagai sumber energi, itu bohong besar dan hanya Gimik.

“Kalau soal pengelolaan sampah ingin dijadikan sebagai energi, yang lebih memadai sebenarnya itu di Tangsel. APBD nya besar, investornya jelas, kalau Pandeglang, saya kira itu cuma Gimik aja.” Ungkapnya.

Informasi, Pemerintah Kabupaten Pandeglang melalui Perusahaan Daerah Pandeglang Berkah Maju (PD PBM) saat ini tengah menjalin komunikasi intensif dengan salah satu penyedia mesin sampah dari Tiongkok.

Kerjasama dengan perusahaan Tiongkok itu dilakukan PD PBM dalam penggunaan teknologi dalam pengelolaan sampah di TPA Bangkonol, Desa Bangkonol, Kecamatan Keroncong, Kabupaten Pandeglang.

(HM/AMD)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *