Beritatangsel.com — Sebuah video yang menyebar luas di media sosial mengklaim bahwa baterai sepeda motor listrik berisiko meledak jika diisi daya di rumah. Video tersebut diunggah di akun Twitter atau X pada Rabu (24/7/2024).
Dalam unggahan tersebut, terlihat seorang pria membawa benda yang diduga baterai listrik ke dalam lift. Beberapa saat kemudian, baterai tersebut mengeluarkan asap dan meledak. “Baterai motor sebaiknya tidak dibawa pulang untuk dicas karena risiko ledakan yang berbahaya,” tulis pengunggah.
Hingga Jumat (26/7/2024), unggahan tersebut telah ditonton sebanyak 3 juta kali dan mendapatkan 690 komentar dari pengguna media sosial.
Kronologi Kejadian
Dilansir dari Mirror, video tersebut terjadi di Guangzhou, China, pada Jumat, 8 Oktober 2021. Dalam rekaman CCTV, tampak seorang pria berusia 28 tahun berjalan masuk ke dalam lift sambil membawa baterai lithium.
Ia kemudian menekan tombol untuk turun, dan saat pintu lift tertutup, baterai tersebut terbakar dan menyebabkan kebakaran di dalam lift.
Sebelum meledak, rekaman video menunjukkan baterai mulai mengeluarkan asap, lalu tiba-tiba terbakar dan meledak. Lift yang segera tertutup menyebabkan api cepat melalap pria yang belakangan diketahui bernama Chen.
Petugas darurat tiba dan menarik pria tersebut keluar dari lift dengan memegang lengannya setelah memadamkan api menggunakan alat pemadam.
Menurut laporan media lokal di China, pria bernama Chen tersebut meninggal dunia setelah 28 hari di rumah sakit.
Penjelasan dosen elektro Undip
Menurut Trias Andromeda, dosen Teknik Elektro Universitas Diponegoro (Undip), baterai kendaraan listrik sebenarnya bisa dicas di dalam rumah. Namun, ledakan seperti yang terlihat dalam video bisa disebabkan oleh berbagai faktor.
Menurutnya, baterai yang meledak dalam video adalah baterai kendaraan sepeda motor listrik. Ia menjelaskan bahwa baik kendaraan bermesin bahan bakar minyak (BBM) maupun kendaraan listrik memiliki risiko meledak. Namun, dengan teknologi yang aman pada kendaraan listrik, risiko ledakan akibat baterai dapat diminimalkan.
“Kejadian dalam video tersebut kemungkinan besar melibatkan baterai jenis advanced, berbasis lithium atau lithium-ion seperti NMC,” kata Trias kepada Kompas.com pada Jumat (26/7/2024).Dilansir dari kompas.com
Komposisi baterai lithium
Baterai NMC adalah jenis baterai lithium-ion yang sering digunakan dalam kendaraan listrik (EV) dan penyimpanan energi. Ia menjelaskan bahwa dalam baterai ini, energi disimpan dalam bentuk listrik melalui pergerakan ion.
Ion-ion dalam baterai bergerak di antara dua elektrode yang bermuatan berlawanan dan dipisahkan oleh komponen “pemisah.” Berbagai jenis baterai, seperti baterai timbal-asam dan lithium-ion, memiliki perbedaan utama dalam kepadatan energinya. Trias menjelaskan bahwa baterai lithium-ion, misalnya, mampu membawa hampir tiga kali lipat energi dibandingkan dengan baterai timbal-asam saat ion berpindah dari anoda ke katoda (atau sebaliknya). Ia juga menambahkan bahwa kendaraan listrik memiliki kapasitas penyimpanan energi yang besar, yang seringkali cukup untuk menyalakan seluruh rumah tangga selama beberapa hari tanpa gangguan.
“Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa energi yang terkandung dalam baterai kendaraan listrik cukup besar dan dapat membahayakan operator kendaraan atau orang di sekitarnya,” tambahnya.
Penyebab baterai kendaraan listrik meledak
Trias menjelaskan bahwa baterai kendaraan listrik bisa meledak akibat ketidakseimbangan listrik internal yang disebabkan oleh pengisian daya yang terlalu lama. Pengisian daya yang berlebihan dapat menyebabkan baterai menjadi panas dan merusak separator, komponen penting dalam baterai.
“Nah, kerusakan tersebut dapat menyebabkan ledakan pada baterai kendaraan listrik,” imbuhnya. Selain itu, pengisian daya yang berlebihan juga dapat mengakibatkan pembentukan material seperti kristal di sekitar separator.
Trias menambahkan bahwa kondisi tersebut dapat meningkatkan produksi panas selama pengisian daya dan merusak separator, sehingga berpotensi menyebabkan ledakan.
Selain itu, guncangan atau tekanan dari luar juga dapat memicu ledakan baterai.
Sebab, saat guncangan terjadi, ini dapat memicu kerentanan pada pemisah baterai antara anoda dan katoda. Pemisah berfungsi untuk menjaga agar bahan anoda dan katoda tetap terpisah sambil memungkinkan perpindahan ion. “Pemisah yang tipis dan rapuh tidak dapat menahan benturan, sehingga rentan terhadap kerusakan saat terjadi tabrakan. Kerentanan ini meningkatkan risiko ledakan,” jelasnya.
Adapun, Jika separator rusak karena tekanan eksternal atau ketidakseimbangan kimia internal, anoda dan katoda dapat bersentuhan, menyebabkan korsleting dan akhirnya ledakan. Kerusakan pada separator ini adalah penyebab utama kegagalan dan ledakan baterai.
(Red/Mal)