Tangerang,Beritatangsel.com – Pemkot Tangsel dan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) mengusahakan untuk hadir melayani masyarakat yang utamanya di saat kesulitan krisis air bersih.
Salah satu upaya DCKTR Tangsel yaitu mendistribusikan air bersih yang terdampak kekeringan yaitu 10 lokasi.
Berikut 10 lokasi yang terdampak kekeringan terjadi di Kelurahan Jurang Mangu Barat, Pakualam, Pakulonan. Kelurahan Setu, Keranggan, Muncul, Babakan, Kademangan, Buaran dan Ciater.
Kepala DCKTR Kota Tangsel, Ade Suprizal mengungkapkan, pihaknya pun ikut terlibat dalam penanganan dampak kekeringan yang sedang terjadi di beberapa lokasi yang berada di wilayahnya.
DCKTR Tangsel, sudah mengoperasikan pasokan air bersih serta fasilitas pendukung yaitu mobil tangki air bersih serta toren sejak beberapa minggu lalu.
“Ada 10 titik kami dipilih berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang memimpin sektor tersebut. Kita bekerja sama untuk membantu masyarakat mencukupi air bersih saat musim kemarau,” ucapnya, pada Jumat (17/11).
Ia mengungkapkan, telah memberikan data bahwa kebutuhan air bersih semakin meluas ke wilayah yang lain.
Tetapi, karena adanya keterbatasan anggaran, lalu mengajukan tambahan sekitar 100 set toren pada Anggaran Belanja Tambahan (ABT) tahun 2023.
“ABT sudah disetujui dan kami sedang melakukan pengadaan melalui e-Katalog, sekitar 100 toren,” ujarnya.
Penambahan sekitar 100 toren tersebut karena untuk mengantisipasi dampak kekeringan yang mungkin akan terjadi di masa depan.
Pihaknya bersama dengan Perusahaan Perseroan Daerah (Perseroda) PT PITS dan juga sektor swasta dalam menyediakan pasokan air bersih.
Toren-toren yang digunakan itu mempunyai kapasitas dua ribu liter. Mobil tangki milik DCKTR pun siap untuk memasok air bersih kembali jika persediaan air dalam toren sudah habis.
“Semoga apa yang kita lakukan ini juga mengurangi beban masyarakat dalam mencukupi kebutuhan air bersih di musim kemarau,” ujarnya. (Red)
