Tangsel, Beritatangsel.com – Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian & Peternakan (DKP3) Tangerang Selatan (Tangsel) Yepi Suherman mengajak Suhanda Johan yang dipanggil akrab bang Kimpo untuk memanfaat kawasan pertanian terpadu (KPT) yang berada di wilayah Ciater, Kecamatan Serpong, Kota Tangsel.
Menurut Kepala DKP3 Yepi Suherman Kelompok Tani “Ala Tokeh'” dengan pengalaman bang Kimpo, dinilai berhasil menanam bawang merah dan lainnya tumbuh subur, meski dimusim kemarau, ternyata tidak menjadi halangan yang penting semangat dan punya kemauan.
“Kami menyampaikan apreasi, kepada bang Kimpo selaku ketua Kelompok Tani “Ala Tokeh'” yang berhasil memanfaatkan lahan kosong. Meski musim kemarau, ternyata tanamannya tumbuh subur,” kata Yepi, saat mengunjungi kebun bang Kimpo di Kelurahan Perigi Baru, Pondok Aren, Tangsel, Selasa (31/10/2023).
Yepi berharap, bang Kimpo dengan Kelompok Taninya, bisa menggarap lahan dikawasan pertanian terpadu (KPT) yang selama ini belum maksimal, dan bisa menjadi contoh bagi para petani.
“Kami sedang mencoba merancang ulang dan me-review desain yang sudah ada untuk mewujudkan impian menjadikan KPT sebagai ekowisata di Tangsel,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu juga bang Kimpo diajak ke lokasi yang dijadikan kawasan Pertanian terpadu dan merasa prihatin melihat hamparan lahan milik pemerintah ini, kurang maksimal dimanfaat masyarakat. Padahal lahan tersebut cukup berpotensi untuk dijadikan pertanian.
“Kalau dipercaya, untuk program ketahanan pangan, langkah pertam cocok ditanami jagung, asalkan pemerintah serius. Dan saya akan bagi pengalaman cara bertani untuk tumbuh subur dan menghasilkan,” ucapnya.
Saat ditanya bagaimana dia memahami potensi bawang merah bisa dibudidayakan di Tangsel, dengan tenang dia bisa menjelaskan secara gamblang.
“Yang perlu diperhatikan adalah sumber air, pestisida khususnya pestisida organic dan juga pupuk, dan paling penting tenaga kerja untuk merawat harus diutamakan kebutuhan sehari-harinya,” imbuhnya
Sekedar informasi, Pemkot Tangsel telah membangun Kawasan Pertanian Terpadu (KPT) luasnya sekitar 4 hektare dengan sejumlah fasilitas seperti pusat pertanian dan perikanan, berikut kantor DKP3, dirancang menjadi kawasan ekowisata ini sempat tertunda karena adanya pandemi Covid-19.
Kepala DKP3 Yepi Suherman mengakui, untuk pengembangan kawasan ini perlu waktu dan anggaran. Sehingga pihaknya mulai bergerak dengan mengerjakan apa yang bisa dikerjakan lebih dulu agar kawasan tersebut tidak mangkrak.(Abah Ade).
