Tangsel, Beritatangsel.com – Pengurus Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) Ciputat Timur menggelar Raker I IPEMI di Aula Kel Rengas, Di Jl Cempaka Raya, Kel Rengas, Kec Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Rabu (13/07/2022).
Hadir dalam Raker itu, Sekjen PP IPEMI Ibu Ir Nurwahidah Saleh, Kepala Divisi PP IPEMI Ibu Prili, Pembina IPEMI Ciputat Timur Ibu Hj Karlena SE.MM, Ketua IPEMI Ciptim Ani Rohyana, para Ketua Devisi jajaran pengurus lainnya serta pengurus tingkat Kelurahan.
Kepada media, Ketua IPEMI Ciptim Ani Rohyana mengatakan, pelaksanaan Raker I IPEMI kita laksanakan dalam rangka merapatkan barisan seluruh pengurus hingga ke tingkat kelurahan dan juga menyampaikan hasil dari Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V IPEMI yang digelar di Tangerang pada 22-25 Maret 2022 lalu.
“Tentunya, kita juga berharap kepada pemerintah Kota Tangerang Selatan untuk lebih memajukan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) khususnya yang ada di wilayah Kota Tangerang Selatan ke depan.
Lanjutnya lagi, bahwa kita menyadari bahwa pandemi telah berlangsung selama dua tahun terakhir, yang memberikan dampak dan efek yang begitu berat khususnya bagi para pelaku UMKM.
“Kita harus tetap semangat untuk bersama – sama memajukan UMKM. Untuk itu IPEMI CIptim akan terus mendorong dan mendukung seluruh anggota untuk bangkit dengan berinovasi dan berkarya dalam upaya menangkap peluang ekonomi ini, meskipun kita masih merasakan dampak pandemi ini,” kata Ani Rohyana.
Selanjutnya, Ani Rohyana juga mengatakan, sesuai hasil Rakernas V IPME, dan hasil Raker I ini, kita akan sampaikan dan juga mendorong khususnya kepada pemerintah Tangerang Selatan untuk bisa meningkatkan akses UMKM pada dunia digital dan memberikan kemudahan akses mendapatkan pembiayaan.
Selain itu, pemerintah perlu melakukan optimalisasi edukasi dan pendampingan untuk pengusaha pemula perempuan, serta memberikan kemudahan dan sistim jemput bola dalam hal sertifikasi halal untuk produk UMKM
“Ini sangat penting karena label Halal lebih memberikan kepastian dan keyakinan terhadap mutu produk, kualitas yang terjamin dan aman serta sesuai syariat,”ucapnya.
Dan hal yang terpenting, kata Ani Rohyana menambahkan, dalam hal penyaluran bantuan bagi pelaku UMKM berbasiskan organisasi yang concern terhadap dunia usaha yang mana legalitasnya diakui, agar lebih merata.
“Kita menilai bahwa masih banyak pelaku UMKM yang belum mengikuti program pembinaan dan terdampak akibat pandemi Covid-19
