TANGERANG SELATAN – Hidayah bisa datang kepada siapa saja dan kapan saja atas kehendak Allah Subhanahu wa ta’ala. Inilah yang dialami gadis cantik asal Manado Renesya Delana, memutuskan menjadi seorang mualaf di saat usianya menginjak 30 tahun
Proses pensyahadatan dilakukan di Masjid Al-Raihan yang berada dilingkungan Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan (Tangsel), disaksikan oleh dua orang Haji Warsito dan Jumian dan dipandu secara langsung oleh Ust. Ahmad Deden Firdaus, Jum’at (01/04/2022)
Pensyahadatan dimulai dengan membaca kalimat Basmalah. Renesya Delana, sebelumnya menganut agama Kristen tanpa keraguan mengucapkan dua kalimat syahadat beserta artinya.
Dijelaskan Deden Firdaus, sebelum memulai pensyahadatan akan selalu diajukan beberapa pertanyaan, sebagaimana agama Islam mengajarkan untuk tidak boleh ada paksaan, tekanan, dan ancaman kepada seseorang agar untuk masuk Islam.
“Artinya seseorang masuk Islam berdasarkan dengan kesadarannya. Sehingga ketika masuk Islam akan menjalankan ajaran Islam dengan penuh kerelaan hati dan tidak ada bersifat terpaksa,” ungkap Deden.
Setelah prosesi pensyahadatan selesai, Camat Pondok Aren Hendra bertanya dengan Renesya terkait motivasinya dalam memeluk Islam, diakhiri poto bersama.
“Semacam ada panggilan hati, 70% teman-teman saya memeluk agama Islam sehingga, hal itu membuatnya tertarik, dan merasa nyaman,” kata Renesya.
Ini juga bukan karena ingin menikah. Tapi memang karena tertarik melihat teman-temannya yang seperti mendapatkan keindahan dalam agama Islam”. Katanya dengan cukup jelas meski ada sedikit perasaan canggung.
“Bagaimana tanggapan orang tua, apakah mereka dan keluarga yang lain sudah mengetahuinya?” Tanya Hendra lebih lanjut.
“Orang tua sudah lama berpisah dan saya anak tunggal, merantau ke Jakarta. Memeluk agama Islam karena sudah dewasa jadi bisa menentukan sendiri yang terbaik,” Jawabnya dengan jelas.
Alhamdulillah, kata Hendra, kami bersyukur telah bertambah satu lagi saudari di Indonesia. “Dengan izin Allah telah membukakan pintu hidayah kepada saudari ini, sehingga membuatnya kembali pada jalan yang benar yakni agama Islam. Seorang gadis cantik asal Manado ini kami sapa dengan sebutan Siti Aisyah,” ucapnya. (Abah Ade).
