Beranda Berita Terkini KKL STISIP Yuppentek Selenggarakan Pelatihan Softskills dan E-Commerce di Kelurahan Benda

KKL STISIP Yuppentek Selenggarakan Pelatihan Softskills dan E-Commerce di Kelurahan Benda

BERBAGI

Kota Tangerang, Beritatangsel.com – Kuliah Kerja Lapangan (KKL) STISIP Yuppentek melaksanakan kegiatan pelatihan Softskills dan E-Commerce dengan tema Pemasaran Produk Berbasis Aplikasi Digital di aula Kelurahan Benda, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, Sabtu (9/10/2021).

Acara ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan-kegiatan KKL STISIP Yuppentek kelompok 3 dan 4 di wilayah Kelurahan Benda, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

“Kami dari panitia pelaksanaan pelatihan softskills dan e-commerce mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pendamping Lapangan (DPL) STISIP Yuppentek Bapak Esaka Pratala, S.Sos., MM., dan Narasumber yaitu Bapak R. Budi Satriyo, SM., MM., dan para peserta yang hadir hari ini. Kami Melaksanakan pelatihan ini dengan tujuan membuka ruang pelatihan, diskusi sekaligus training untuk peserta usaha mikro yang ada di Kelurahan Benda, dan meningkatkan pemasaran produk bagi pelaku usaha mikro agar terus berkembang di era modern ini, tutur Saiful Anwar Ketua Panitia Pelaksana.

 

Esaka Pratala DPL wilayah Kelurahan Benda mengatakan “Kegiatan pelatihan ini didasari dari adanya perkembangan teknologi yang merubah perilaku konsumen yang tadinya membeli produk secara offline menjadi online. adanya perubahan perilaku konsumen dan perkembangan teknologi tersebut perlu dimanfaatkan oleh pelaku usaha khususnya usaha mikro yg ada di wilayah benda melalui promosi produk mereka melalui media digital”

R. Budi Satriyo, SM., MM., selaku pemateri mengatakan dalam menghadapi permasalahan UKM sangat banyak sekali. Namun sekarang saatnya sahabat UKM intropeksi dengan apa masalah utamanya yang menjadi penghambat usaha sahabat UKM, ungkap Budi Satriyo dalam acara berlangsung.

“Menurut riset UKM Center FEB UI 2018 perkembangan UMKM di tanah air memang kebanyakan mengalami dua hambatan utama, yakni kesulitan modal dan pemasaran,” lajut budi.

Baca Juga :  Ditemukan Waria Tewas Dalam Kondisi Terbakar Diduga Jadi Korban Pembunuhan

Budi menambahkan saat ini kita bahas permasalahan pasar terlebuh dahulu, salah satu data yang menjelaskan mengapa UMKM sulit memperluas pasar adalah terkait rendahnya tingkat digital, karena jumlah UKM pengguna internet yang baru menyentuh 5% (Bank Indonesia pada Tahun 2019).

“Fakta ironis lain adalah proporsi ekspor UKM Indonesia hanya sebesar 14,3%, komposisi ini kalah jauh dengan Filipina 20% Thailand 29% dan Singapura 49%, jadi fakta tersebut mengisyaratkan bahwa pencapain atas potensi pasar UMKM di Indonesia masih belum optimal,” tutupnya.
(Farhan)