Beranda Berita Photo Kota Depok Dan Tangsel Meningkat Keluarga Manusia Silver (Pendekatan Kriminalitas Bukan Solusi)

Kota Depok Dan Tangsel Meningkat Keluarga Manusia Silver (Pendekatan Kriminalitas Bukan Solusi)

BERBAGI

JAKARTA, Beritatangsel.com – Pelibatan anak bayi 8 bulan oleh ibu kandungnya sebagai Bayi Silver di Tangerang Selatan mendapat atensi Arist Merdeka Sirait Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak.Di Kota Depok dan Tangsel ditemukan 200 Keluarga Manusia Silver melibatkan balita dan bayi. Hari Senin 27 September 2021

Menurut Arist pelibatan bayi sebagai manusia silvel bersama ibunya sebagai alat untuk mendapatkan uang dari masyarakat merupakan bentuk kekerasan terhadap anak dan kejahatan kemanusiaan dan merendahkan martabat anak. Pelibatan bayi silver telah mencoreng wajah pemerintahan kota Tangsel.

Seolah-olah pemerintahan Tangsel dan masyarakat tak mampu menjawab masalah sosial baru, apa itu karena pandemi covid 19 atau karena masalah kemiskinana yang tak teratasi..

Oleh sebab itu, Munculnya badalah sosial baru ini harus dihentikan dan dicari jalan keluar atau solusi yang berprikemanusiaan, Komnas Perlindungan Anak meminta Salpol PP dan Dinas Sosial Kota Tangsel menanggalkan pendekatan atau penyelesaian melaui pendekatan kriminal.

Arist Merdeka mengajak pemerintahan Tangsel untuk melakukan pendekatan kemanusiaan.

Meningkatnya melibatan anak, balita dan ibu sebagai Keluarga Silver telah menjadi fenomena yang memprihatinkan dan telah menjadi masalah sosial baru di Indonesia.

Depok dan di kota-kota lain ditemukan banyak anak selain anak menjadi dan hidup sebagai ANJAL, Pemulung dan pengemis jalanan saat ini telah banyak muncul masalah sosial bari.

Di Kota Depok saja data terkonfirmasi di temukan 200 manusia Silver yang melibatkan anak Balita, Bayi dan ibu.

Dari data yang dikumpulkan dari berbagai sumber manusia silver, ada banyak bermunculan manusia silver di Depok disebabkan merebaknya pandemi Covid 19. Dimana banyak anggota masyarakat Depok yang semula berprofesi sebagai pemulung, sopir angkot dan pedagang kaki lima terpaksa berpindah profesi sebagai keluarga Manusia Silver..

Baca Juga :  Saat Rapat, Ada Yang Cuma Titip Absen, Ada Yang Sibuk Maen Gawai, Oh DPRD Tangsel

Menurut Amir Hamza (3) asal Medan…biaya untuk mencat tubuh berwarna Silver dalam satu keluarga Manusia Silver diakui membutuhkan dana Rp.1000.000 untuk membeli serbuk Silver termasuk minyak goreng atau handbody sebagai campurannya untuk dioleskan dalam zeluruh tubu.

“Saya, dan kedua anak dan istri saya setelah melumuri silver, saya mewajibkan setiap wajah keluarga termasuk anak dan istri saya di beri tanda garis merah diwwajah agar masyarakat mengetahui dan mengenalinya bahwa manusia Silver bergaris merah atau Keluarga Manusia Silver adalah masyarakat pencari nafkah bukan pelaku krimimal seperti yang dikenal masyarakat selama ini”, demikian Amir Hamza menjelsankan dan menyampaikan harapannys kepada Arist Merdeka Sirait Ketua Umum Komnas Perlimdungan Anak.

Dari informasi, data dan keterangan, harapan dari keluarga Manusia Silver; Komnas Perlindungan Anak mengajak pemerintah khusus pemerintahan Tangsel dan Kota Depok dan pemerintahan kota-kota lainnya di Indonesia agar tidak melakukan pendekatan kriminalitas untuk menyelesaikannya.

Masalah sosial Kesejahteraan baru ini harus dicari solusi melalui pendekatan kemanusiaan dan akar masalah yang menjadi penyebabnya.

Kemudian dengan maraknya masalah kesejahteraan sosial barubdan demi kepentingan terbaik.anak ini; Pemerintah wajib mengalokasikan dan diakonia sosial (pelayanan sosial kemanusiaan -red) yang cukup memadai.

Pendekatan Kriminalitas bukan solusi tetapi justru menambah meningkatnya masalah sosialbaru anak dan keluarga”; imbuh Arist Merdeka dalam keyerangan persnya.

( Abubakar )