BERITATANGSEL.COM- Berbicara tentang pemuda, banyak hal menarik yang tak ada habisnya untuk dibahas, baik dari segi positif maupun negatif. Sejenak marilah kita menoleh ke belakang untuk meneliti kembali peran pemuda di Indonesia. Pada tahun 1928, para pemuda mengucapkan sumpah bertumpah darah, berbangsa, dan berbahasa satu, yaitu Indonesia.
Tak bisa dipungkiri, kemerdekaan Indonesia tak bisa lepas dari campur tangan pemuda-pemuda yang berani melawan penjajah. Ketika itu, mereka terus bergelut dengan berbagai kegiatan demi mewujudkan kemerdekaan. Ironisnya, kini pemuda-pemuda Indonesia lebih banyak menghabiskan waktu mereka dengan kegiatan yang cenderung kearah negatif.
Di tambah lagi dengan banyaknya berita tak sedap yang disebabkan oleh ulah pemuda masa kini. Seperti maraknya pemberitaan tentang pelajar yang mendekam dipenjara karena terjerat kasus narkotika, tawuran, perjudian, pemerkosaan, bahkan tak jarang pula kita dapatkan berita tentang pemuda yang terjerat kasus pembunuhan.
Belum lagi maraknya kasus penganiayaan yang dilakukan pelajar kepada temannya, dan banyaknya kasus bullying yang akhir-akhir ini banyak menyeruak permukaan. Semuanya melibatkan pemuda sebagai aktor utama. Hal ini berbanding terbalik dengan apa yang dilakukan para pemuda pada zaman penjajahan dahulu.
Memang tidak menutup kemungkinan, ada banyak pemuda di luar sana yang masih memegang semangat perjuangan. Hal ini terbukti dengan masih banyaknya pemuda yang berhasil berprestasi dan mengharumkan nama bangsa Indonesia dengan segudang prestasi yang telah mereka raih. Rasulullah SAW bersabda, “Tidak akan beranjak kaki anak Adam pada Hari Kiamat dari sisi Rabbnya sampai dia ditanya tentang lima perkara: Tentang umurnya di mana dia habiskan, tentang masa mudanya di mana dia usangkan, tentang hartanya dari mana dia mendapatkannya dan ke mana dia keluarkan, dan tentang apa yang telah dia amalkan dari ilmunya.” (HR. Tirmizi)
Pemuda Islam adalah harapan bagi bangsa, negara, dan agama. Untuk itu, alangkah baiknya apabila masa muda diisi dengan berbagai kegiatan positif dan amal baik yang diniati lillahi ta’ala. Dengan begitu, terwujudnya generasi emas yang siap mengantarkan umat Islam kepada kejayaan hakiki.
Sudah seharusnya pemuda bangkit dan keluar dari keterpurukan, dimulai dengan memanfaatkan masa muda dengan sebaik-baiknya, senantiasa menghindarkan diri dari kekosongan yang bisa mengakibatkan kerusakan kepada dirinya, serta mengambil langkah yang lebih bijak dengan harta yang dia miliki.
Sudah menjadi kewajiban bagi seluruh pemuda untuk memberikan perhatian lebih pada masa mudanya dengan lebih banyak memanfaatkan waktu dengan amal saleh untuk meraih masa depan yang gemilang. Para pemuda seharusnya sadar bahwa di tangan merekalah masa depan bangsa, negara, dan agama dipertaruhkan.
Atas dasar inilah Syiar Mengajar Islam senantiasa berusaha untuk memberdayakan kemampuan para pemuda Muslim. Dengan harapan, mereka akan menjadi generasi milenial yang cerdas dengan kemampuan yang mempuni dalam memimpin dan membawa umat ke arah yang lebih baik. Maka, tercapainya perubahan yang dinantikan.
Keberadaan Organisasi ini diharapkan dapat mewujudkan pemuda pemudi muslim yang intelek dan mampu mengintegrasikan keilmuan dengan nilai keislaman. Mengaktualisasikan dirinya dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Serta ikut berperan aktif dalam penyelesaian persoalan sosial kemasyarakatan.
