Beranda Berita Photo Diduga Dindik Banten Gelembungkan Harga untuk Pembebasan Tanah SMK

Diduga Dindik Banten Gelembungkan Harga untuk Pembebasan Tanah SMK

BERBAGI

LEBAK, beritatangsel. com – Pembebasan lahan untuk keperluan pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Fillial di Desa Parungsari Kecamatan Wanasalam, Lebak dipersoalkan oleh beberapa elemen masyarakat. Lantaran, harga jual lahan yang dimiliki warga bernama Eli bin Dulhalim seluas 1,4 hektar tersebut terindikasi ada praktek penggelembungan harga alias naik tinggi diatas harga pasaran.

Berdasarkan informasi yang didapat, lahan tersebut di bayar oleh pihak Dinas Pendidikan Provinsi Banten dengan harga Rp1,2 Milyar.

“Harga tanah di sini sekitar Rp30.000/meternya, jika benar lahan untuk pembangunan SMK Filial itu sampai menghabiskan anggaran Rp1,2milyar. Maka, kami menduga ada praktek mark up harga tanah,” ujar Eli Sahroni, ketua Ormas Badak Banten Lebak, kepada wartawan, Selasa (30/1/2018).

Lanjut Eli, hasil investigasi dilapangan, harga lahan di sekitar lokasi tersebut berdasarkan nilai jual objek pajak (NJOP) tidak lebih dari Rp30.000. Hal itu juga kata Eli dibenarkan oleh beberapa perangkat desa dan pengelola SMK Fillial Wanasalam.

Untuk itu kata Eli, pihaknya menduga dalam pembebasan lahan untuk SMK Fillial Wanasalam tersebut terindikasi kuat adanya praktek penggelembungan harga alias Mark Up. Ia meminta kepada Dinas Pendidikan Provinsi Banten agar berani terbuka terhadap publik terkait pembebasan lahan SMK Fillial.

Sargawi Wisastra, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Banten (KCD) Wilayah Lebak, ketika dikonfirmasi mengaku tidak tahu menahu perihal pembebasan lahan SMK Fillial Wanasalam. Lantaran kata dia, prosesnya langsung dikerjakan oleh pemilik tanah dengan Dinas Pendidikan Provinsi Banten.

“Saya kurang tahu, itu kewenangannya langsung Dinas Pendidikan Provinsi Banten. Kita hanya penerima manfaat saja,” tukas Sargawi.

Editor: Fiqih Afriyadi

Sumber: nonstopnews

Baca Juga :  Untuk Mengantisipasi Bentrokan Di Jalan Kalisabi Tamngerang, 100 Anggota Kepolisian Disiagakan