Setu, Beritatangsel.com – Salah satu wirausaha yang harus mendapatkan perhatian serius adalah pembiayaan bisnis inovatif. Sayangnya, saat ini masih ada hambatan besar dalam pembangunan ekonomi dan inovasi, yakni masalah akses pembiayaan.
Hal ini terjadi karena kurangnya dukungan informasi, komitmen, kerjasama, dan sinergitas antara lembaga pengelola pembiayaan dengan pelaku bisnis inovatif.
Mengatasi hal tersebut, Technology Business Incubation Center-Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (TBIC-Puspiptek), Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Pusat Teknologi Inovasi Daerah (PTID) serta Balai Inkubator Teknologi – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BIT-BPPT), menyelenggarakan “Workshop Temu Bisnis Inovatif,” bagi pelaku bisnis inovatif yang merupakan tenan inkubator peserta insentif inkubasi bisnis teknologi di Lingkungan Puspiptek, BPPT dan sekitarnya.
Workshop yang digelar di Gedung TBIC Puspiptek Tangsel itu, diikuti oleh 21 tenan yang merupakan peserta ko-inkubasi bisnis teknologi di TBIC Puspiptek, Balai Inkubator Teknologi BPPT, serta inkubator bisnis teknologi lain yang ada di sekitar kawasan Puspiptek.
“Selain memfasilitasi berbagai hal yang menjadikan pebisnis ini siap di inkubasi, antara lain bagaimana cara mengembangkan usaha. Yang tak kalah penting adalah masalah modal atau pembiayaan, untuk itu Puspiptek, Menristekdikti dan BPPT mencoba mempertemukan pebisnis pemula dengan “Angel Investor dan filantropi, atau modal ventura,” tutur Kepala Puspiptek, Dr. Ir. Sri Setiawati MA., di TBIC, Puspiptek, Senin (10/7/2017).
Dalam workshop tersebut, para tenan akan diberikan pengetahuan dan keterampilan teknis dalam menyampaikan ide bisnis di depan calon investor potensial.
“Tentunya para investor akan melihat kesiapan dan inovasi apa yang telah dilakukan oleh para tenan atau wirausaha berbasis teknologi yang telah menjalani program inkubasi di Puspiptek. Semoga dengan pertemuan ini para investor percaya dan dapat berinvestasi untuk membantu pengembangan bisnis inovatif yang telah dilakukan para peneliti di lingkungan Puspiptek dan masyarakat umum lainnya,” jelas Sri. (Br)
