Banten, Beritatangsel.com- Meski berusia hampir lima tahun, namun berat badan Putra Maulana balita di Kampung Kukulu RT 02 RW 05, Desa Mandalasari, Kecamatan Kadu Hejo, Kabupaten Pandegalang berada di bawah batas normal. Berat Putra tak lebih dari 12 kg.
Tak hanya berat badannya saja yang di bawah batas normal anak seusianya, anak dari pasangan suami istri Saleh dan Surti ini juga mengalami lumpuh layu. Kelumpuhan yang dialami Putra diduga setelah ia mendapat imunisasi.
“Lahirnya normal, badannya juga gemuk. Waktu umur tiga bulan, istri saya bawa dia (Putra-red) vaksin. Pas umur lima bulan, mulai tanda-tanda enggak baik, saya udah larang agar jangan lagi dibawa vaksin tapi masih aja terus dibawa,” tutur Saleh, Senin (3/4/2017).
Pria yang seari-harinya sebagai buruh serabutan ini mengaku, pihak puskesmas setiap sebulan sekali memberikan biskuit dan susu kepada Putra.
Bagian Tenaga Gizi UPT Puskesmas Kadu Hejo, Eneng Mujizat mengaku, pihaknya telah melakukan penyuluhan kepada orangtua Putra.
“Penyuluhan selalu kita lakukan, hanya kita tidak bisa berbuat apa-apa karna fasilitas di puskesmas kurang memadai,” tutur Eneng.
Menurutnya, kondisi yang dialami Putra disebabkan kurangnya asupan gizi sehingga sangat berpengaruh buruk pada pertumbuhannya.
“Saya akan minta rekomendasi dari dinas terkait karena persoalan kekurangan gizi tidak hanya ada di pihak kesehatan saja, melainkan semua aspek yang menyangkut pada kehidupan manusia pada umumnya,” jelasnya.
“Semoga cepat ada jalan, mohon bantuannya juga kepada teman-teman relawan,” tambahnya.
Koordinator Pandeglang Care Movement (PCM) Ahmad Subhan mengatakan, pihaknya langsung mendampung Putra dan segera berkordinasi ke pihak-pihak terkait.
“Alhamdulilah sudah ada yang ngurusin teman saya, kebetulan dia juga relawan dari Serang. Kami di sini mendampingi keluarga Putra,” ucapnya. (*)
(AA).
