Beranda Kesehatan Bocah 6 Tahun Di Pondok Aren Menderita Penyakit Aneh

Bocah 6 Tahun Di Pondok Aren Menderita Penyakit Aneh

BERBAGI

70958304Tri Hadi Prasetyo penderita penyakit anehBerita Tangsel On – Tri Hadi Prasetyo (6), anak ke 3 dari pasangan Suwana (36) dan Sudiman (38), yang tinggal di RT 01/02 kelurahan Pondok Jaya kecamatan Pondok Aren, kota Tangsel, sudah hampir 5 tahun menderita penyakit aneh yang hingga kini belum bisa di sembuhkan. Selain memiliki berat badan di bawah normal, yakni hanya 12 Kg, sekujur tubuh Tri yang memiliki ayah seorang buruh bangunan ini di penuhi bercak – bercak merah kehitam – hitaman. Tak hanya itu, Tri yang saat itu di temani sang ibu, Suwana, terlihat seluruh persendian tubuhnya hanya mulai jari tangan, sikut hinggga lutut, nampak hanya di balut kulit tipis tanpa adanya daging sebagai mana mestinya anak – anak normal seusia Tri. Menurut Suwana, sebelum menderita penyakit aneh tersebut, tubuh Tri tumbuh secara normal dengan berat badan ideal. Namun, sejak mengalami penyakit yang pada awalnya di derita, Tri mengalami demam dan panas tinggi. “Anak saya mengalami penyakit ini ketika usianya 2 tahun. Pertama demam dan panas tinggi, karena di obati tak kunjung sembuh, lama – kelamaan timbul bercak – bercak merah di sekujur tubuhnya,” kata Suwana di Pondok Jaya, Selasa (2/7). Suwana menjelaskan, tubuh Tri saat ini rentan cedera. Dirinyapun mengungkapkan bahwa beberapa waktu lalu Tri pernah terjatuh dan langsung di larikan ke rumah sakit Fatmawati untuk menjalani operasi. Suwana juga menambahkan mungkin karena fisik yang ada pada anaknya itu tidak sesuai dengan berat badannya. “Mungkin karena tulang kaki anak saya yang terlalu kecil sehingga tak mampu menopang badannya,” ucapnya setengah menduga. Di singgung sejauh mana pihak keluarga berupaya menyembuhkan penyakit yang di deritanya itu, Suwana menjelaskan jika selama ini Tri sudah di bawa berobat kebeberapa dokter yang ada di Jakarta hingga ke Bogor. Namun hasilnya tetap nihil. Bahkan hingga ke orang pintar atau paranormal pun sudah di datangi Suwana. “Sudah puluhan dokter dan orang pintar saya datangi, tetapi tetap saja keadaan anak saya tidak berubah,” imbuhnya. Minimnya pengetahuan yang di miliki Suwana dan suaminya yang hanya seorang pekerja bangunan ini, membuat beberapa tetangga merasa iba untuk menolong keluarga Suwana, terlebih ketika bercak – bercak merah yang ada di sekujur tubuh Tri terkena sinar matahari. Spontan para tetangga tak tega melihat keadaannya. “Dia ngak boleh terkena sinar matahari, kalau terkena, dia langsung gatal – gatal. Tapi kini ada orang Australi yang ikut membantu pengobatannya,” pungkas Suwana.(Lintank)

Baca Juga :  Kusno Haryanto, Direktur The Independent Pharmacist Network: Prof. Menaldi Membuat Sidang Pengujian Formil UU Kesehatan No. 17 Tahun 2023 Menjadi Mudah