Berita Tangsel On – Sekilas jika di lihat dari tampak depan, orang akan menilai jika gedung kantor Kelurahan Ciputat masih terlihat kokoh. Namun itu hanya dari luar. tetapi jika masuk kedalam dan di lihat hingga ke lantai dua gedung kelurahan yang di bangun sekitar tahun 1978 itu, suasana kumuh semakin jelas terlihat. Mulai dari ruang staf di lantai satu yang saling berdesakan, hingga suasana di lantai dua yang sangat memprihatinkan. Selain tembok kelurahan yang mulai lapuk antara lantai satu dan lantai dua, papan triplek yang berfungsi sebagai plafond terlihat sebagian mulai copot dan di biarkan menempel di kayu – kayu tulang plafond. Sementara lantai keramiknyapun mengalami hal serupa, beberapa keramik mulai terlihat copot. Kondisi semakin miris, lantai dua di gedung kelurahan tersebut yang hanya di jadikan sekretariat kantor Panitia Pemungutan Suara (PPS) kelurahan Ciputat, sering mengalami banjir akibat pembuangan air yang berada di teras depan lantai 2 di kelurahan itu tidak berfungsi. Seperti yang terjadi pada hari Rabu (22/5) kemarin, hujan deras yang melanda kawasan Ciputat siang itu membuat sebagian staf kelurahan harus kerja ekstra, menghalau air dengan alat seadanya agar air tidak mengalir ke ruangan lantai dua yang berimbas ke lantai satu. “Sudah biasa bang kalau hujan suasana kantor kelurahan seperti ini,” ungkap salah seorang staf kelurahan usai membersihkan air yang menggenang di teras lantai dua kelurahan Ciputat, Rabu (22/5) kemarin. Dijelaskannya, selama ini kelurahan tidak pernah mengalami renovasi total paling hanya di lakukan pengecatan pada tembok yang ada di bagian luar itupun di lakukan setahun sekali. “Perawatan hanya di lakukan setahun sekali, dan itu hanya pengecatan di bagian luar tembok kelurahan saja,” tandasnya. Di tempat yang sama, lurah Ciputat, M. Rahmat. KS, kepada beritatangsel.com menjelaskan, rusaknya kantor kelurahan saat ini bukannya tidak pernah di usulkan pada rapat-rapat Musrenbang yang di adakan di tingkat kecamatan, bahkan, di tingkat kota Tangsel pun pihaknya sudah sering mengusulkan. Namun hingga kini, menurut Rahmat, belum juga ada realisasinya. “Setiap ada rapat Musrenbang tingkat kecamatan dan kota, kami sudah mengusulkan agar segera ada pembenahan, tapi hingga kini belum ada realisasinya. Apa harus menunggu gedung ini ambruk,” pungkas Rahmat(Sr)
