Berita Tangsel On – Peringatan hari lingkungan hidup sedunia yang jatuh pada hari Rabu kemarin (5/6), sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Mahasiswa Pencinta Lingkungan Hidup dan Kemanusiaan (KMPLHK) Ranita (Kembara Insani Ibnu Batutah), menggelar aksi simpatik di depan gedung pemkot Tangsel. Dalam aksinya, para mahasiswa mendesak agar walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany bertanggung jawab atas permasalahan yang terjadi terutama mengenai kerusakan lingkungan di kota Tangsel. Hal itu terlihat dari berbagai ungkapan yang mereka tulis di atas kertas karton yang mereka bentangkan di depan kantor pemkot. Menurut kordinator aksi, Ika Jahara dari fakultas sosial dan ilmu politik (Fisip) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah kepada Beritatangsel.com mengatakan, isu lingkungan tidak terlepas dari peran seorang pemimpin dalam mengintruksikan semua kebijakan yang di terapkan kepada para staf pemerintahan yang ada. Salah satu kebijakan tersebut yaitu mengenai ruang tata hijau (RTH) yang saat ini hanya mencapai 18%. Sangat jauh dari harapan RTH yang seharusnya mencapai 30%. “Kami mendesak walikota agar secepatnya mengembalikan ruang tata hijau (RTH) di Tangsel seharusnya 30% namun saat ini hanya 18%, hal itu sangat jauh dari yang di harapkan masyarakat,” ungkapnya. Aksi damai yang di lakukan para mahasiswa itupun akhirnya di terima oleh kepala bagian hukum pemkot Tangsel, Ade Iriana yang pada kesempatan itu juga menerima sebuah pohon jenis Mahoni yang di serahkan oleh mahasiswa yang melambangkan supaya pemkot Tangsel benar-benar menjaga dan melestarikan lingkungan agar menjadi lebih baik lagi. “Kami berharap agar lingkungan di Tangsel menjadi lebih baik lagi, karena lingkungan merupakan sumber pendukung kehidupan. Namun ketika lingkungan itu rusak, kita pula yang akan terkena dampaknya,” ucap mahasiswa semester 8 ini mengakhiri.(Sr)
