JAKARTA,Beritatangsel.com – Setelah menaklukkan rute longmarch sejauh 11 kilometer, sebanyak 20 calon anggota Resimen Mahasiswa (Menwa) dari enam satuan universitas berbeda akhirnya resmi menyandang baret ungu. Momen sakral ini menjadi puncak dari kegiatan Pembaretan Gabungan yang berlangsung selama tiga hari, dari Jumat (6/6) hingga Minggu (8/6), yang dipusatkan di Universitas Dirgantara Marshal Suryadarma (Unsurya) dan Monumen Pancasila Sakti.
Rangkaian acara yang menguji ketahanan fisik dan mental ini dimulai dengan jalan jauh dari Kampus A Unsurya menuju Monumen Pancasila Sakti. Peserta yang terlibat berasal dari Satuan Menwa Unsurya, Universitas Krisnadwipayana (Unkris), Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI), Universitas islam jakarta (UID), Universitas Katolik Atma Jaya, dan Universitas Al Kamal.
Setibanya di Monumen Pancasila Sakti, para siswa langsung digembleng dengan serangkaian materi penting seperti Peraturan Baris Berbaris (PBB), Cara Memberi Instruksi (CMI), dan teknik survival (bertahan hidup). Puncak dari seluruh kegiatan adalah tradisi “Cari Baret”, di mana para siswa harus melalui berbagai rintangan untuk bisa secara resmi mendapatkan baret kebanggaan Menwa.
Dalam sambutannya, Komandan Latihan (Danlat), Muhammad Rizki Martono, memberikan pesan mendalam. “Baret yang akan kalian kenakan bukanlah sekadar penutup kepala, melainkan simbol kehormatan, tanggung jawab, dan disiplin. Saya perintahkan kepada kalian semua untuk selalu berhati-hati dalam setiap langkah dan tanamkan jiwa korsa (semangat kesatuan) di dalam dada. Satu sakit, semua sakit. Satu bahagia, semua bahagia,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Komandan Latihan (Wadanlat), Fara Nanda Sukma Ayu, menambahkan pentingnya kolaborasi. “Pembaretan gabungan ini bukan hanya tentang melatih fisik dan mental, tetapi juga tentang membangun jaringan dan persaudaraan antar satuan Menwa. Ingatlah semua lelah dan pengorbanan ini sebagai pengingat bahwa kalian mampu melewati tantangan apa pun,” ujarnya.
Kegiatan ini berhasil ditutup dengan upacara penyematan baret, yang menandai lahirnya generasi baru Menwa yang tangguh dan solid.