Beritatangsel.com — Kelompok Wanita Tani (KWT) RW 04 Kelurahan Sawah, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, resmi dikukuhkan sebagai wadah pemberdayaan perempuan dalam bidang pertanian, ketahanan pangan, dan peningkatan ekonomi rumah tangga. Peresmian ini menjadi momentum penting bagi warga, khususnya kaum perempuan, untuk lebih aktif memanfaatkan potensi lahan di lingkungan sekitar.
Acara peresmian KWT RW 04 dihadiri oleh Kepala Dinas Bapak Yepy, Lurah Sawah Mega Romala, S.Kom., M.M., staf Kecamatan Ibu Rosa (Ocha) dan Bapak Odji, Ketua TP PKK Kelurahan Sawah Tri Widyastuti beserta jajaran, Ibu Ismuniati, Ibu Mariyam, Bapak Bahrudin, serta para Ketua RT di lingkungan RW 04, yakni Sugiarti, Halimah, Handoko, Maryoto, Ida Ratna Sai Ayu, Ketua RT 04 RW 04 H. Sugiono, S.E., dan Ketua RW 04 H. Mayadi.
Dalam sambutannya, Lurah Sawah Mega Romala, S.Kom., M.M. menyampaikan bahwa pembentukan KWT bertujuan untuk memberdayakan ibu-ibu agar lebih mandiri, produktif, serta mampu berkontribusi terhadap ketahanan pangan keluarga dan lingkungan.
“KWT dibentuk sebagai wadah belajar dan berbagi pengalaman, mulai dari bercocok tanam, pengelolaan hasil pertanian, hingga pemasaran produk. Selain itu, KWT juga mendorong pemanfaatan lahan pekarangan rumah agar lebih produktif dan bernilai ekonomi,” ujarnya.
Ia menambahkan, melalui KWT, masyarakat diharapkan dapat membuka peluang usaha baru, meningkatkan pendapatan keluarga, sekaligus memperbaiki kualitas lingkungan melalui kegiatan penghijauan dan pertanian berkelanjutan.
Kelompok Wanita Tani RW 04 Kelurahan Sawah sendiri memanfaatkan berbagai lahan pekarangan warga untuk kegiatan pertanian, mulai dari menanam sayuran, buah-buahan, tanaman obat, hingga palawija. KWT ini juga dikenal masih mempertahankan sistem pertanian tradisional dalam pengelolaannya.
Staf Kecamatan, Ibu Rosa, menjelaskan bahwa pemilihan sistem pertanian tradisional dilakukan karena menyesuaikan kondisi lahan yang tidak rata dan cenderung miring.
“Kami masih menggunakan sistem pertanian tradisional, seperti cangkul, karena disesuaikan dengan medan pertanian yang ada. Lahan di sini umumnya milik pribadi dan tidak terlalu luas, serta bertipe terasering. Jadi belum terlalu memerlukan mesin modern,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu anggota KWT RW 04, Hj. Wajyuni Sigiono, menyampaikan bahwa KWT merupakan inovasi masyarakat RW 04 yang beranggotakan ibu-ibu PKK sebagai wadah pengembangan potensi pertanian lokal. Setiap anggota berkontribusi dengan mengumpulkan bibit tanaman berupa sayur, buah, dan tanaman obat.
“Bibit sayuran yang ditanam antara lain kangkung, cabai, kubis, sawi, dan kacang-kacangan. Untuk buah dan bahan pangan seperti tomat dan terong, serta tanaman obat seperti seledri dan tapak dada. Jenis tanaman juga disesuaikan dengan curah hujan dan masa tanam,” ungkapnya.
Dengan diresmikannya KWT RW 04 Kelurahan Sawah, diharapkan kelompok ini dapat memberikan manfaat besar bagi kesejahteraan warga, meningkatkan ketahanan pangan, serta menjadi contoh keberhasilan pemberdayaan perempuan di tingkat lingkungan, sebagaimana KWT di wilayah lain yang telah lebih dulu berkembang.







