Beritatangsel.com — Mahasiswa Program Studi Teknik Industri S1 Fakultas Teknik Universitas Pamulang (UNPAM) melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan tema “Sosialisasi Pentingnya Ergonomi dalam Aktivitas Pembuatan Sabun di Lingkungan UMKM”. Kegiatan ini diselenggarakan selama tiga hari, mulai Minggu hingga Selasa, 19–21 Oktober 2025, di Jl. Azalea Raya, RT 1/RW 1, Kelurahan Grogol, Kota Depok.
Kegiatan ini digagas untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mengenai pentingnya penerapan ergonomi dalam proses produksi, khususnya pada industri rumahan pembuatan sabun yang umumnya masih dilakukan secara manual. Minimnya pemahaman terkait ergonomi berpotensi menimbulkan masalah kesehatan seperti kelelahan otot, nyeri punggung, hingga gangguan muskuloskeletal (MSD), yang pada akhirnya berdampak pada penurunan produktivitas.
Ketua pelaksana Kelompok 4, Rifki Maulana (NIM: 231010800596), bersama anggota Omega Alfandi, Nur Maulana Saddam, Lingga Jati, Ransiscus Erens, melaksanakan program ini di bawah bimbingan Dosen Pembimbing PKM, Agus Nurokhman, S.T., M.M. Rifki menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan membantu pelaku UMKM mengidentifikasi risiko ergonomi, memahami cara kerja aman, serta mendorong penerapan kebiasaan kerja yang lebih sehat dan efisien.
“Kami ingin memperkenalkan konsep ergonomi secara sederhana dan aplikatif, sehingga pelaku UMKM dapat menerapkannya langsung dalam aktivitas produksi sehari-hari,” ujar Rifki.
Selama pelaksanaan kegiatan, tim menggunakan metode presentasi, ceramah, diskusi interaktif, dan pelatihan praktik. Materi sosialisasi difokuskan pada penyesuaian peralatan dengan ukuran tubuh pekerja, teknik kerja aman, serta identifikasi potensi risiko cedera.
Beberapa risiko utama yang ditemukan dalam aktivitas pembuatan sabun antara lain:
Risiko cedera punggung ketika mengangkat ember berisi bahan berat pada proses pencampuran.
Risiko carpal tunnel syndrome dan cedera bahu akibat gerakan tangan berulang saat proses pengadukan dan pencetakan.
Sebagai solusi, tim PKM memperkenalkan teknik angkat aman seperti metode Bend (jongkok dengan lutut ditekuk, bukan membungkuk) dan Carry (mengangkat beban dekat tubuh dengan memanfaatkan kekuatan otot kaki). Selain itu, mereka memberikan rekomendasi penggunaan alat bantu seperti mixer stand, menjaga postur tegak, hingga penyesuaian tinggi meja kerja setara dengan tinggi siku pekerja.
Optimalisasi tempat kerja juga menjadi bahasan penting, seperti pencahayaan yang memadai serta penggunaan alas kaki atau matras anti–fatigue untuk mengurangi tekanan saat berdiri dalam waktu lama.
Penerapan prinsip ergonomi diyakini memberikan manfaat jangka panjang bagi UMKM, mulai dari peningkatan kesehatan pekerja, efisiensi produksi hingga peningkatan kualitas hasil. Pendekatan ergonomi bahkan berpotensi meningkatkan produktivitas hingga 20–30 persen serta mengurangi angka absensi akibat kelelahan atau cedera.
Dengan dilaksanakannya sosialisasi ini, lingkungan kerja UMKM pembuatan sabun di kawasan Depok—khususnya di Kp. Rawa Kalong—diharapkan semakin aman, sehat, dan produktif. Program PKM ini juga menjadi bentuk kontribusi nyata mahasiswa UNPAM dalam meningkatkan kesejahteraan dan daya saing UMKM di tingkat lokal.
Artikel ini ditulis oleh Mahasiswa Program Studi Teknik Industri S1 Fakultas Teknik Universitas Pamulang (UNPAM)
Ketua : Rifki Maulana
Anggota : Omega Alfandi, Nur Maulana Saddam, Lingga Jati, Ransiscus Erens.







