
Ciputat– Warga Perumahan Bukit Nusa Indah Seru, Ciputat Kota Tangerang Selatan (Tangsel) membuat puluhan lubang biopori untuk tampung sampah organik.
Aksi itu dilakukan di wilayah RT 05 dan 06 RW 11 Perumahan Bukit Nusa Indah sebagai upaya masyarakat dalam menanggulangi persoalan sampah organik yang dihasilkan setiap hari oleh warga.
Ketua RT sekitar Pramono Subekti mengatakan, pembuatan lubang biopori itu sudah direncanakan sejak lama dan bisa terealisasi saat ini.
“Kita selaku warga ikut berkontribusi dalam menangani sampah ini, jadi jangan dibebankan ke Pemerintah Tangsel saja, tapi kita harus bergerak. Dalam hal ini meminimalisir sampah-sampah yang ada, salah satunya dengan membuat biopori,” katanya, Kamis, 18 Desember 2025.

Pramono menargetkan, akan membuat hingga 300 lubang biopori sebagai solusi menangani sampah organik dari rumah tangga warganya.
Setiap rumah, kata Pram, akan dibuat tiga lubang biopori dengan kedalaman satu meter. Pembuatan biopori itu, akan dilakukan secara bertahap dan swadaya masyarakat.
Sedangkan untuk sampah non-organik, Pramono bersama warga akan membentuk bank sampah sehingga menjadi salah satu alternatif mengurangi sampah dan menghasilkan rupiah.
“Sehingga kalau bisa sampah itu cukup diatasi oleh warga, tidak hanya ditanggung sendiri oleh pemerintah. Mudah-mudahan Pemkot Tangsel segera mencari solusi terbaik untuk tangani masalah sampah,” ungkap Pram.
Salah seorang warga Zulkifli mengatakan, persoalan sampah tidak bisa hanya menyalahkan pemerintah, tetapi sebagai masyarakat yang menghasilkan sampah juga ikut bertanggungjawab untuk mencegah adanya penumpukan sampah. Salah satunya, yakni dengan gerakan pembuatan biopori yang dilakukan masyarakat secara mandiri.
Dia mengajak, seluruh warga Kota Tangsel berinisiatif melakukan aksi pengolahan sampah dari rumah sehingga bisa bersama-sama mengatasi persoalan sampah.
“Untuk warga Tangsel, kita tidak bisa sepenuhnya menyalahkan pemerintah tentang penumpukan sampah, tapi kita bisa lakukan secara pribadi rumah ke rumah membuat biopori untuk mengolah sampah organik di rumah,” pungkasnya.
Red/Alwi







