Beranda Berita Photo Naiknya Harga Sembako di Tangsel

Naiknya Harga Sembako di Tangsel

BERBAGI

Tangerang,Beritatangsel.com – Jelang akhir tahun, disaat tensi politik sedang naik, harga sejumlah kebutuhan pokok juga ikutan merangkak naik. Di sejumlah pasar tradisional di Tangsel, kenaikan harga beras, gula, hingga cabe rawit mulai meresahkan warga.

Ibu Asih, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Pondok Cabe Udik, mengaku kaget mengetahui harga cabe rawit yang sudah meroket. Di Pasar Pondok Cabe, harga ‘si kecil pedas’ itu dibandrol Rp 120 ribu per kilogram. Padahal lima hari sebelumnya, harga cabe rawit masih Rp 95 ribu per kilogram.

“Sekarang harga cabe rawit Rp 12 ribu per ons,” kata Ibu Asih, kepada Redaksi, Minggu (26/11/2023).

Karena harganya sudah ugal-ugalan, Ibu Asih urung membeli cabe rawit. Kata dia, lebih baik uang belanja untuk cabe rawit dialokasikan untuk bahan pangan yang lain. Maklum, tak Cuma cabe rawit yang harganya naik. Harga gula pasir, telur ayam, dan beras juga ikutan naik. “Sementara tak usah bikin sambal dulu,” ucapnya.

Ia khawatir kenaikan harga pangan ini terus berlanjut sampai akhir tahun. “Belum sampai Desember saja harganya sudah gila-gilaan, apalagi nanti,” ucapnya.

Ibu Tari, penjual makanan matang di Pasar Serpong mengeluhkan hal yang sama. Harga pangan yang naik, membuat usahanya tertekan. Ia tak berani menaikkan harga makanan karena khawatir pelanggannya kabur. “Solusinya sekarang tak bikin sambel dulu,” kata Ibu Tari, kepada Redaksi Minggu.

Sebulan terakhir, harga komoditas pangan memang merangsek naik. Beras kualitas medium misalnya, dibandrol Rp 13.000 per kilogram (kg). Padahal harga eceran tertinggi (HET) beras medium dipatok Rp 10.900 per kilogram. Bawang merah juga masih bertengger di Rp 35.000 per kilogram. Bawang putih, telur ayam, dan daging ayam juga terpantau naik di kisaran Rp 2 ribu sampai Rp 5 ribu per kilogram.

Baca Juga :  Kapolres Tangsel Pimpin Langsung Ratusan Personel Amankan Kunjungan RI 1 di Serpong

Kenaikan komoditas pangan yang gila-gilaan adalah cabe-cabean. Kenaikannya sudah seratus persen. Cabe merah keriting sudah di angka Rp 88 ribu per kilo, cabe besar Rp 82 ribu dan cabe rawit merah Rp120 per kilogram.

Harga gula pasir juga mengalami kenaikan signifikan. Biasa dibandrol Rp 13 ribu per kilogram, saat ini nyaris menembus harga Rp 17 ribu per kilogram.

Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) menyebut kenaikan harga pangan ini anomali. Karena biasanya harga pangan naik ketika permintaan melonjak seperti pada momen Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Sekretaris Jenderal IKAPPI Reynaldi Sarijowan menyebut harga cabe dan gula masih terus mengalami kenaikan. Melihat kondisi ini, Reynaldi meminta seluruh pemangku kepentingan atau kementerian teknis yang terkait segera melakukan antisipasi.

Kata dia, kenaikan harga pangan ini karena beberapa hal seperti stok pangan dan distribusi.

“Kami minta pemerintah mengurai seluruh persoalan yang ada di jalur tengah (distribusi) untuk memastikan agar harga sesuai yang ditetapkan Badan Pangan Nasional,” kata Reynaldi, Minggu.

Ketua Umum IKAPPI Abdullah Mansuri menyebut kenaikan cabe dan bahan pangan bisa terjadi karena pemerintah hanya berfokus ke wilayah infrastruktur dan wilayah tambang saja. Ia minta pemerintah jangan hanya fokus mengurusi infrastruktur dan tambang, tapi juga persoalan pangan.

Sementara itu, Pemerintah tampaknya belum menyiapkan antisipasi yang jitu untuk mengatasi persoalan harga beras yang merangkak naik ini. Menteri Perdagangan Zukifli Hasan misalnya, enggan menanggapi lebih jauh saat ditanya soal kenaikan harga cabe.

Menurut dia, persoalan harga cabe sedang diurus oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

“Pak Amran sedang gencar-gencarnya mengembangkan cabai yang tidak tergantung dengan musim. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa diatasi,” kata Zulkifli usai menghadiri peresmian SMP Karakter Tunas Bangsa di Cilodong, Depok, Kamis (23/11/2023).

Baca Juga :  Pemkab Tangerang Pastikan Stok Daging Sapi Aman

Ketika ditanya apa langkah Kemendag untuk mengatasi harga pangan yang naik, Zulkifli bergegas pergi masuk ke dalam mobilnya.

Di dunia maya, kenaikan harga sembako ini menjadi topik hangat yang dibahas warganet. Sejumlah pengguna, mengeluarkan unek-uneknya. Pemilik warung makan bakso malang, ikut mengeluhkan kenaikan harga cabe yang mencapai Rp 120 ribu per kilogram.

“Semoga lekas membaik untuk harga cabe rawit yang semakin tidak masuk akal,” cuit @kuahcabe.

Pemilik akun @darsalexander ikut membagikan harga cabe rawit di Kalimantan Selatan yang sudah menembus Rp130 ribu per kilogram. “Baru kali ini harga cabe rawit lebih mahal dari daging sapi,” ujarnya.

Akun @mertosari mengatakan, harga beras juga harga bahan pangan lain lebih mahal dari harga internasional. Sementara petani tak dapat imbal hasil yang cukup dari harga yang sudah mahal itu. “Hal ini terjadi karena luas lahan kecil, produktifitas rendah, distribusi kacau, dan banyak lagi masalah,” ujarnya. (Red)