Beranda Berita Photo Dompet Dhuafa Tangsel Kerja Sama Dengan DMC Untuk Bantu Palestina

Dompet Dhuafa Tangsel Kerja Sama Dengan DMC Untuk Bantu Palestina

BERBAGI

Tangerang,BeritaTangsel.com – Dompet Dhuafa Tangerang Selatan mengirim ribuan paket bantuan kemanusiaan untuk Palestina. Bantuan ini nantinya akan dikirimkan berbarengan dengan bantuan dari pemerintah Republik Indonesia.

Ahmad Shonhaji, Direktur Layanan Sosial Dakwah Budaya Dompet Dhuafa, menyampaikan, bantuan yang dikirim yakni 1.000 selimut bayi, 1.000 matras, juga 660 selimut dewasa. Seluruhnya dikirim melalui tim Disaster Management Center (DMC) berkolaborasi dengan Pemerintah Indonesia.

“Alhamdulillah, hari ini kami mengirimkan bantuan yang akan dikirimkan melalui kerja sama dengan pemerintah Indonesia,” kata Shonhaji, Kamis 2 November 2023.

Dia menambahkan, ada beberapa upaya yang sudah dilakukan sebelum mengirim bantuan ini. “Kami melalui mitra (lokal Palestina) kesehatan yang sudah membantu masyarakat dan kemudian melalui pemerintah Indonesia,” kata Shonhaji.

Chief Executive DMC Dompet Dhuafa, Arif Rahmadi Haryono, mengatakan, bantuan dikemas bersama relawan kemanusiaan untuk kemudian masuk ke armada taktis Dompet Dhuafa. “Kondisi ini menyita perhatian Dompet Dhuafa dan juga dunia bahwa agresi yang dilakukan Israel terhadap Palestina pada Oktober ini jauh melebihi dari semua agresi militer yang dilakukan Israel selama ini,” tutur Arif.

Arif melanjutkan, Dompet Dhuafa mengutuk pemblokiran akses pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat Palestina. “Ini merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional dan perlu segera mungkin pengiriman bantuan dan juga pembukaan akses bantuan kemanusiaan di wilayah Gaza,” ujar Arif.

Sebelumnya, Dompet Dhuafa juga sudah melakukan distribusi 125 paket bantuan di pengungsian Jabalia Camp, Gaza.

Pada serangan Israel awal Oktober 2023, ambulan medis mitra Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa terkena serangan rudal Israel. Bagian depan mobil ambulan rusak hingga tidak bisa beroperasi kembali.

Menurut Arif, berdasarkan data dari Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), per Rabu 1 November 2023, sebanyak 8.805 penduduk Palestina tewas, dengan rincian korban jiwa 3.650 anak-anak, 2.252 perempuan, dan 460 lansia. Sebanyak 22.240 warga Palestina mengalami luka-luka.

Baca Juga :  Warga Tangsel nobar debat capres bersama Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud

Terhitung ada 1,4 juta jiwa penduduk yang menjadi pengungsi internal di Gaza, hampir 672.000 jiwa mengungsi di tenda sementara, di mana masing-masing tenda sudah melebihi tiga kali lipat kapasitas yang bisa dihuni. Hal ini diperburuk dengan kenyataan tiadanya pasokan listrik selama 21 hari berturut-turut.

Tercatat ada 35.000 lebih hunian warga Palestina, 246 fasilitas pendidikan, 11 toko makanan, 21 rumah sakit, 28 armada ambulans, 20 fasilitas sanitasi, 52 masjid, dan 7 gereja luluh lantak setara tanah. Semua hancur lebur menjadi puing reruntuhan.

Di bagian kesehatan, satu dari tiga rumah sakit dan bahkan dua dari tiga layanan medis tutup atau terkendala. (Red)